Bisnis.com, JAKARTA - Anies Baswedan mengaku tak ingin berbicara banyak terkait kerja-kerjanya selama menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
Pernyataan itu diungkapkan oleh Anies untuk menjawab PDI Perjuangan atau PDIP yang kerap mengkritisi program maupun kinerjanya selama menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Seperti diketahui, pada hari ini, Minggu (16/10/2022), merupakan hari terakhir Anies menjabat sebagai Gubernur DKI. Pemprov DKI pun menyelenggarakan acara perpisahan bertajuk Terima Kasih Jakarta.
Saat menyampaikan pidatonya, Anies mengatakan tak akan membalas berbagai kritik yang ditujukan kepadanya, terutama soal realisasi janji-janjinya selama menjadi gubernur DKI Jakarta.
"Biarkan kerja Pemprov DKI Jakarta selama lima tahun terakhir ini biarkan mereka yang berbicara. Biarkan karya-karya itu yang menjadi bukti nyata," ujar Anies dengan nada tinggi di Balai Kota DKI Jakarta, Minggu (16/10/2022).
Dia mengaku tak ingin membuang waktu menyampaikan berbagai karyanya selama menjadi gubernur. Anies menyarankan, agar para pengkritiknya melihat kenyataan.
Baca Juga
"Lihatlah kenyataan di Jakarta! Tunjukkan di sana kenyataan. Kita tidak mengirim pernyataan, kita kirimkan kenyataan," jelasnya.
Sebelumnya, Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) DRPD DKI Jakarta mengevaluasi 23 janji kampanye Anies Baswedan, Kamis (13/10/2022).
Ketua Fraksi PDIP Gembong Warsono mengatakan Anies hanya dapat merealisasikan sekitar lima janji dari 23 janji kampanye tersebut.
"Itu kami apresiasi, artinya cukup berhasil, walau pun keberhasilan masih ada titik koma. Tetapi yang 4 sampai 5 bisa kami katakan berhasil. Tapi selebihnya, itu rapor merah bagi Fraksi PDIP," kata Gembong dalam diskusi Refleksi 5 Tahun Pemerintahan Gubernur Anies Baswedan di Ruang Rapat Fraksi PDIP Lantai 8 DPRD, Jakarta Pusat, Kamis (13/10/2022).
Gembong mengatakan Gubernur Anies belum fokus untuk menyelesaikan masalah Jakarta.
"Misalnya contoh program normalisasi sungai, pembangunan ITF, pembangunan LRT, itu kan nol [persen] semua," katanya.