Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga survei Populi Center merilis survei terkait kepuasaan masyarakat atas program Anies Baswedan saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta. Peneliti Populi Center Dimas Ramadhani mengatakan bahwa ada 12 program yang mendapatkan penilaian negatif dari masyarakat.
Program-program tersebut mendapatkan tingkat kepuasan di bawah 60 persen. Kedua belas program tersebut antara lain Penanganan Banjir (58,7 persen), Pembangunan Tanggul Pengaman Pantai (57,7 persen), dan Penambahan 8 lokasi pembangunan Rusun (57,1 persen).
“Kemudian ada pula, Pembangunan Taman Benyamin Sueb [55,8 persen], Naturalisasi Sungai [55 persen], Penataan PKL Tanah Abang [55 persen], Peningkatan Fasilitas Kepelabuhan [53,9 persen], serta Sumur Resapan [53,2 persen[,” kata Dimas dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (20/10/2022).
Lalu, program JakPreneur/OK-OCE hanya meraup 45,5 persen suara, Reklamasi Pantai Utara Jakarta (42,7 persen), Pelaksanaan Formula E (42,7 persen), dan Rumah DP 0 (33,3 persen).
Di sisi lain, terdapat 15 program yang mendapatkan penilaian positif. Program- program tersebut mendapatkan tingkat kepuasan di atas 60 persen.
Adapun, kelima belas program tersebut antara lain Taman Maju Bersama (RPTRA) dengan 84,2 persen, Penerangan Jalan (81,9 persen), Kartu Jakarta Sehat (KJS) Plus (80,3 persen), dan Pengelolaan Sampah (77 persen).
Baca Juga
Kemudian ada pula Pemeliharaan Jalan (76,2 persen), JakLingko (75 persen), Program Air Bersih (73,8 persen), Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus (73,5 persen), Pembangunan dan Pengoperasian LRT (73,4 persen), Pembangunan Jakarta International Stadium/JIS (71,6 persen), serta Revitalisasi Taman Ismail Marzuki/TIM (68,5 persen).
Anies juga dianggap sukses melaksanakan program Penataan Kampung Kota (68 persen), Revitalisasi Bangunan/Sekolah Rendah Emisi (65,5 persen), Program Pariwisata (61,7 persen), dan Pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) di Sunter (61 persen) juga mendapatkan penilaian positif.
Adapun, Populi Center menggelar survei tersebut pada periode 9-16 Oktober 2022. Survei ini menggunakan metode pengambilan data melalui wawancara tatap muka (face to face interview) terhadap 600 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error (MoE) ± 4,00 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Sampel responden tersebar secara proporsional di 60 kelurahan di Provinsi DKI Jakarta. Proses wawancara tatap muka dilakukan dengan menggunakan aplikasi survei Populi Center. Survei dilakukan dengan menggunakan pendanaan internal.