Bisnis.com, JAKARTA— Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Ngabila Salama mengkonfirmasi pasien varian Virus Corona (Covid-19) di DKI Jakarta mencapai 24 orang.
“Benar [24 orang],” kata Ngabila kepada Bisnis, Jumat (9/12/2022).
Ngabila menyebutkan bahwa 56 persen pasien Covid-19 yang terkena varian BN.1 belum mendapatkan vaksin booster dosis ketiga. Sehingga dia meminta agar masyarakat segera mendapat vaksin.
“56 persen BN.1 di Jakarta belum mendapatkan vaksinasi booster, ayo vaksinasi segera,” katanya.
Ngabila menyebutkan, varian BN.1 sejatinya pertama kali dideteksi di Jakarta pada 10 Oktober 2022. Menurutnya yang pertama kali terdeteksi adalah 1 orang Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) asal Singapura kala itu.
Adapun seminggu terakhir proporsinya 5 persen dari total varian yang ditemukan di Jakarta dari hasil genome sequencing.
Baca Juga
Ngabila menambahkan bahwa 24 pasien BN.1 merupakan domisili Jakarta. Adapun dari jumlah tersebut 30 persen pasien tidak memiliki gejala dan 70 persen memiliki gejala ringan.
“Seluruh pasien isolasi mandiri di rumah sebagian besar sudah sembuh. Hanya 1 yang PPLN [Pelaku Perjalanan Luar Negeri] lainnya transmisi lokal,” katanya.
Ngabila juga merinci dari 24 pasien terdapat satu orang balita, lima orang anak non balita, dua lansia, dan sisanya usia dewasa. Dia pun meminta agar warga tidak panik dengan varian BN.1 dan melakukan pencegahan.
“Apa pun variannya jangan panik, pencegahannya sama. Cegah sakit dengan disiplin bermasker, cegah kematian dan long covid dengan vaksinasi lengkap,” tandasnya.