Bisnis.com, JAKARTA — Masyarakat yang melintasi jembatan Skywalk Kebayoran Lama dikenakan biaya.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugoroho menjelaskan, fasilitas Skywalk Kebayoran Lama dikhusukan untuk pengguna yang ingin menggunakan Transjakarta dan KRL
“Skywalk Kebayoran Lama bukan sebagai jembatan penyeberangan umum, sehingga masyarakat yang ini melintasi harus menggunakan kartu,” jelas Hari kepada awak media di Jakarta, Senin (5/2/2023).
Skywalk tersebut menghubungkan penumpang ke 3 moda transportasi, yakni Transjakarta Koridor 8, Transjakarta Koridor 13, dan Stasiun KRL Kebayoran.
Seorang pengguna fasilitas tersebut yakni Putri mengatakan, sistem berbayar diberlakukan tanpa ada pemberitahuan, dan baru diketahui hari ini.
“Saya kan nggak naik Transjkarta, hanya mau lewat Skywalk Kebayoran Lama saja dari arah Koridor 8, tapi dipotong Rp3.500,” ujar dia.
Baca Juga
Di sisi lain, Dinas Bina Marga DKI Jakarta juga berencana untuk melakukan perbaikan fasilitas skywalk Kebayoran Lama.
Sebagaimana diketahui, fasilitas penyeberangan ini dikabarkan bergoyang usai diresmikan beberapa waktu lalu.
Hari Nugroho mengatakan, penempaan akan dilakukan terhadap struktur skywalk untuk mengurangi goyangan.
Menurutnya, goyangan yang sempat terjadi itu dinilai tidak terlalu berbahaya sehingga masyarakat diminta tak terlalu khawatir.
Adapun, goyangan tersebut terjadi karena pada saat kejadian ada beberapa ratus orang yang menumpuk dalam satu titik.
Kalau hanya 10-20 penumpang saja dan mengalir, tidak akan terasa goyangnya.
“Nantinya kami akan membuat pengaman di konstruksi bawahnya, dan saat kita melakukan perkuatan struktur pun tidak akan menutup skywalk tidak ada masalah, jadi hanya memperkuat di bawahnya aja,” jelas Hari.