Bisnis.com, JAKARTA – Produsen makanan bayi PT Hassana Boga Sejahtera Tbk. (NAYZ) berkomitmen dalam membantu mengentaskan permasalahan stunting di Indonesia.
Untuk diketahui, kurangnya asupan gizi sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak atau stunting masih menjadi masalah pelik di Tanah Air. Berdasarkan hasil survei, angka stunting tahun 2022 di Indonesia masih berada di level 21,6 persen.
Kementerian Kesehatan menargetkan penurunan angka stunting atau tengkes di Indonesia sebesar 3,8 persen per tahun. Hal ini dilakukan agar dapat mencapai target percepatan penurunan stunting 14 persen yang telah ditetapkan Presiden Joko Widodo pada 2024.
Direktur Utama PT Hassana Boga Sejahtera Lutfiel Hakim mengatakan perusahaan telah menyelesaikan relayout dan penambahan mesin di pabrik eksisting yang berlokasi di Taman Tekno, Tangerang Selatan. Hal ini membuat kapasitas produksi naik tajam. Di tahun 2023 ini perseroan siap memproduksi lebih dari Rp100 miliar per tahun dari sebelumnya hanya maksimal Rp37 miliar per tahun.
“Nilai ini naik lebih dari 100 persen dari nilai penjualan tahun sebelumnya. Kami juga sedang menjajaki salah satu proyek dengan nilai yang cukup signifikan dan dalam waktu dekat kami bekerja sama dengan salah satu BUMN akan membuka warung gizi yang memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (28/2/2024).
NAYZ terus aktif membantu Pemerintah dalam mencegah stunting bekerjasama dengan puskesmas, posyandu, organisasi, dan komunitas masyarakat. Hal itu dilakukan dengan sosialisasi gizi dan nutrisi anak melalui webinar bersama dokter dan praktisi gizi yang digelar secara rutin.
Baca Juga
Produk andalan dari Hassana Boga antara lain makanan pendamping ASI (Mpasi) homemade, organik dan fortifikasi. Produk bubur Mpasi sukses membantu menyelesaikan masalah stunting.
Produk Nayz telah memenuhi kualitas 4 bintang yakni karbohidrat, protein hewani, protein nabati dan serat karena berbahan baku beras dan sayur organik. Selain itu, juga memiliki kandungan tambahan premix sebagai pelengkap micronutrient dan jauh dari kategori makanan ultra proses sehingga NAYZ bisa menjadi makanan anak usia 6 bulan sampai 24 bulan.
“Di NTT, salah satu proyek NAYZ yang bekerjasama dengan dompet duafa, produk NAYZ digunakan oleh dokter yang sedang bertugas di sana untuk menangani stunting. Hasilnya luar biasa, anak-anak mereka tumbuh sehat, dari gizi buruk menjadi gizi kurang, sampai akhirnya menjadi gizi baik. Kami mengajak para ibu untuk kembali meluangkan waktu dan memasak untuk anak selama 30 menit,” tuturnya.