Bisnis.com, JAKARTA — Kualitas udara DKI Jakarta menjadi yang terburuk di dunia pada Selasa (2/5/2023). Penurunan kualitas udara di Jakarta terjadi lantaran peningkatan aktivitas masyarakat Ibu Kota usai libur Lebaran 2023 berakhir.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh IQ Air, Jakarta memiliki indeks kualitas udara yang mencapai angka 151 pada Selasa (5/2/2023) pukul 12.00 WIB.
Hal ini menandakan bahwa kualitas udara di Jakarta berada di zona merah atau kondisi udara yang tidak sehat bagi semua kelompok.
Sementara itu, PM2.5 menjadi jenis polutan yang saat ini mendominasi di Jakarta. Pada hari ini, konsentrasi PM2.5 berada 16,3 kali lipat di atas ambang batas nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO.)
Adapun, PM2.5 merupakan polutan yang berasal dari jenis bahan pencemar, yang terdiri dari berbagai campuran kompleks partikel seperti asap, debu, kotoran, dan cairan yang ditemukan di udara dalam ukuran yang kecil.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh WHO, PM2,5 diketahui dapat menyebabkan berbagai jenis gangguan saluran pernafasan seperti kanker paru-paru, infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), serta kardiovaskular.