Bisnis.com, JAKARTA — Kualitas udara di Jakarta dinilai tidak sehat dengan level AQI US berada di 161. Pada Minggu (18/6/2023) pagi berada di posisi 2 terburuk di dunia dibandingkan dengan negara lainnya.
Dilansir dari IQAir, tingkat polusi udara Jakarta pada Minggu (18/6/2023), pukul 8.26 WIB, berada pada level 161, yang mana sangat tidak sehat bagi masyarakat Jakarta.
Kemudian, tingkat konsentrasi PM2.5 Jakarta saat ini pada level 75.3µg/m³, atau setara dengan 15.1 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Sementara itu, suhu di Jakarta hari ini 29 derajat Celcius dengan tingkat kelembaban 75 persen, gerak angin 5,5 km/h, dan tekanan sebesar 1014 mbar.
Sebagai informasi, peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi 2 di dunia dengan indikator warna adalah merah, yang artinya tidak sehat dibandingkan dengan kota lainnya di dunia.
Indikator warna lainnya adalah oranye merujuk pada kualitas udara yang tidak sehat bagi kelompok sensitif. Adapun ungu sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, dan kuning sedang.
Seiring kualitas udara Jakarta yang berada pada indikator merah, masyarakat Jakarta dihimbau untuk menggunakan masker jika berada di luar ruangan, dan menghindari aktivitas di luar ruangan jika tidak memiliki kegiatan penting.
Warga Jakarta juga dihimbau menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor, dan menyalakan penyaring udara di dalam ruangan.