Bisnis.com, JAKARTA - Kualitas udara di Jakarta pada Kamis (6/7/2023) pagi di peringkat 6 terburuk di dunia dengan tingkat polusi di angka 134 pada pukul 08.00 WIB.
Melansir data IQAir, level ini dapat diartikan udara Jakarta tidak sehat dan sensitif untuk sebagian orang yang memiliki masalah pernapasan.
Kemudian, tingkat konsentrasi PM2.5 Jakarta saat ini pada level 49µg/m³, atau setara dengan 9,8 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Adapun, suhu di Jakarta hari ini 27 derajat Celcius dengan tingkat kelembaban 76 persen, gerak angin 7,4 km/h, dan tekanan sebesar 1013 mbar.
Sebagai informasi, peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi 6 di dunia dengan indikator warna adalah oranye, yang artinya tidak sehat untuk sebagian orang yang sensitif terhadap masalah pernapasan.
Indikator warna lainnya adalah merah merujuk pada kualitas udara yang tidak sehat dibanding kota lainnya. Adapun ungu sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, dan kuning sedang.
Baca Juga
Seiring kualitas udara Jakarta yang berada pada indikator oranye, masyarakat Jakarta masih dihimbau untuk menggunakan masker jika berada di luar ruangan, menutup jendela agar terhindar dari udara kotor dari luar, dan menghindari aktivitas olahraga di luar ruangan.
Warga Jakarta juga disarankan menyalakan penyaring udara di dalam ruangan agar udara yang masuk tidak membahayakan kesehatan.