Bisnis.com, JAKARTA — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta telah menyiapkan sejumlah strategi dalam upaya untuk mengurangi kualitas udara buruk Jakarta. Seperti diketahui, Kota Jakarta beberapa kali menduduki posisi nomor 1 udara terburuk di dunia.
Kepala DLH DKI Asep Kuswanto mengatakan, strategi yang sedang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta antara lain melakukan perawatan transportasi publik, menanamkan pohon di setiap taman yang ada di Jakarta, dan melakukan uji emisi.
“Beberapa langkah tersebut sudah dilaksanakan dalam rangka mengurangi polusi udara di Jakarta,” ujar Asep kepada wartawan, Selasa (8/8/2023).
Kemudian, DLH DKI juga akan melakukan kerjasama dengan pihak Kepolisian Daerah (Polda) untuk menerapkan pengenaan tilang bagi kendaraan yang belum lulus uji emisi. Aksi ini rencananya akan dilakukan pekan depan.
“Mungkin minggu depan bakal ada forum group discussion [FGD] untuk memastikan bahwa memang langkah-langkah tersebut akan dilakukan oleh Pemprov DKI dan Polda Metro Jaya,” jelasnya.
Strategi lainnya yang akan dilakukan Pemprov DKI adalah pengenaan tap parkir di 11 lokasi. Untuk lokasi ini belum bisa disebutkan dan akan diumumkan kemudian.
Baca Juga
“Kita ada pengenaan tap parkir tertinggi di 11 lokasi yang memang tidak lolos uji emisi,” pungkasnya.
Berdasarkan catatan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga turut menyoroti tingkat kualitas udara Jakarta dan sekitarnya yang saat ini dinilai dalam kategori sangat tidak sehat.
Dia pun angkat bicara terkait dengan laporan perusahaan teknologi kualitas udara asal Swiss IQAir yang pernah menempatkan Jakarta di posisi pertama sebagai kota dengan polusi udara tinggi di dunia.
"Polusi tidak hanya hari ini. Sudah bertahun-tahun kita alami di Ibu Kota DKI Jakarta ini bertahun-tahun kita alami," katanya usai meresmikan Indonesia Arena di Gelora Bung Karno Senayan, Senin (7/8/2023).
Oleh sebab itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menilai solusi untuk mengurangi polusi udara di Jakarta salah satunya adalah dengan memindahkan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Tak hanya itu, dia melanjutkan bahwa solusi lain adalah pemerintah saat ini terus mendorong agar pembangunan transportasi massal di Jakarta bisa selesai. Mulai dari pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) ke semua rute yang telah direncanakan, Lintas Rel Terpadu (LRT) yang dalam proses peninjauan, dan kereta cepat.
"MRT itu harus segera selesai di semua rute, LRT untuk semua rute harus selesai, kereta cepat itu moda-moda transportasi yang mengurangi, akan mengurangi polusi termasuk nantinya pemakaian mobil listrik kenapa kita berikan dorongan karena itu [untuk mengatasi polusi]," jelasnya.