Bisnis.com, JAKARTA — Kualitas udara di Jakarta terpantau mulai sehat untuk dihirup oleh seluruh masyarakat pada Kamis (28/9/2023) siang dengan indikator berwarna kuning.
Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi Ibu Kota berada di angka 86 pada pukul 13.11 WIB dan menempati peringkat ke-22 kota paling berpolusi di dunia.
Level ini dapat diartikan udara Jakarta mulai sehat untuk dihirup oleh seluruh kelompok masyarakat di ibu kota, meskipun masih ada sedikit polusi.
Kemudian, tingkat konsentrasi PM2.5 Jakarta saat ini pada level 29µg/m³ atau setara dengan 5,8 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Sementara itu, suhu di Jakarta siang ini 35 derajat Celcius dengan tingkat kelembaban 60 persen, gerak angin hanya 37 km/jam, dan tekanan sebesar 1008 mbar.
Seiring kualitas udara Jakarta yang berada pada indikator kuning, masyarakat Jakarta masih diimbau untuk menggunakan masker jika berada di luar ruangan, menutup jendela agar terhindar dari udara kotor dari luar, dan menghindari aktivitas olahraga di luar ruangan.
Baca Juga
Warga Jakarta juga disarankan menyalakan penyaring udara di dalam ruangan agar udara yang masuk tidak membahayakan kesehatan.
Sebagai informasi, kualitas udara di Jakarta terpantau tidak sehat bagi seluruh masyarakat pada Kamis (28/9/2023) pagi dengan indikator berwarna merah.
Pada indikator warna merah tersebut, tingkat polusi Ibu Kota berada di angka 162 pada pukul 06.57 WIB dan menempati peringkat ke-3 kota paling berpolusi di dunia.
Level ini dapat diartikan udara Jakarta tidak sehat untuk dihirup oleh seluruh kelompok masyarakat di ibu kota.
Kemudian untuk tingkat konsentrasi PM2.5 Jakarta saat ini pada level 76µg/m³ atau setara dengan 15,2 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).