Bisnis.com, JAKARTA - Kualitas udara di Jakarta pada Jumat (10/11/2023) pagi tidak sehat bagi kelompok sensitif. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 152 AQI US pada pukul 07.00 WIB dan menempati peringkat ke-9 di dunia.
Level ini dapat diartikan udara Jakarta tidak sehat bagi masyarakat, sehingga disarankan untuk mengenakan masker saat bepergian. Selanjutnya, untuk tingkat konsentrasi PM2.5 sebesar 56.5 µg/m³ atau setara dengan 11.3 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Sementara itu, suhu di Jakarta pagi hari ini 27 derajat Celcius dengan tingkat kelembapan 67%, gerak angin 13 km/h, dan tekanan sebesar 1014 mbar.
Sebagai informasi, peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-9 di dunia dengan indikator merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu oranye yang berati tidak sehat bagi kelompok sensitif, ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang.
Seiring kualitas udara Jakarta pada indikator merah, masyarakat dihimbau untuk menggunakan masker jika berada di luar ruangan, menutup jendela agar terhindar dari udara kotor dari luar, dan menghindari aktivitas olahraga di luar ruangan.
Warga Jakarta juga disarankan menyalakan penyaring udara di dalam ruangan agar udara yang masuk tidak membahayakan kesehatan.
Baca Juga
Polusi udara diperkirakan telah menyebabkan 12.000 kematian di Jakarta pada 2023. Polusi udara juga telah merugikan sekitar US$3,2 miliar atau Rp50 triliun di Jakarta pada 2023. (Andy Repi)