Bisnis.com, JAKARTA - Kualitas udara di Jakarta pada Kamis (16/11/2023) pagi tidak sehat bagi kelompok sensitif. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 141 AQI US pada pukul 07.00 WIB dan menempati peringkat ke-8 di dunia.
Level ini dapat diartikan udara Jakarta tidak sehat bagi kelompok masyarakat yang sensitif, sehingga disarankan untuk mengenakan masker saat bepergian. Selanjutnya, untuk tingkat konsentrasi PM2.5 sebesar 52 µg/m³ atau setara dengan 10.4 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Sementara itu, suhu di Jakarta pagi hari ini 27 derajat Celcius dengan tingkat kelembapan 69%, gerak angin 7.4 km/h, dan tekanan sebesar 1013 mbar.
Baca Juga
Sebagai informasi, peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-8 di dunia dengan indikator oranye, yang artinya tidak sehat bagi kelompok sensitif. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan merah tidak sehat.
Seiring kualitas udara Jakarta pada indikator oranye, masyarakat yang sensitif dihimbau untuk menggunakan masker jika berada di luar ruangan, menutup jendela agar terhindar dari udara kotor dari luar, dan menghindari aktivitas olahraga di luar ruangan. Warga Jakarta juga disarankan menyalakan penyaring udara di dalam ruangan agar udara yang masuk tidak membahayakan kesehatan.
Polusi udara diperkirakan telah menyebabkan 12.000 kematian di Jakarta pada 2023. Polusi udara juga telah merugikan sekitar US$3,3 miliar atau Rp 51 triliun di Jakarta pada 2023.