Bisnis.com, JAKARTA - Kualitas udara di Jakarta pada Sabtu (11/11/2023) pagi tidak sehat. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 163 AQI US pada pukul 09.00 WIB dan menempati peringkat ke-5 terburuk di dunia.
Level ini dapat diartikan udara Jakarta tidak sehat bagi masyarakat, sehingga disarankan untuk mengenakan masker saat bepergian.
Adapun polusi udara terburuk di dunia hari ini berada di Kolkata, India (US AQI 247), disusul Dakha, Bangladesh (US AQI 208), Delhi, India (US AQI 177), Lahore, Pakistan (US AQI 163), Jakarta, Indonesia (US AQI 163), Ulaanbaatar, Mongolia (US AQI 162), Kuwait City, Kuwait (US AQI 160).
Sementara itu, untuk tingkat konsentrasi PM2.5 sebesar 79.5 µg/m³ atau setara dengan 15.9 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Suhu di Jakarta pagi hari ini 29 derajat Celcius dengan tingkat kelembapan 79%, gerak angin 5,5 km/h, dan tekanan sebesar 1012 mbar.
Sebagai informasi, peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-5 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat.
Baca Juga
Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Seiring kualitas udara Jakarta pada indikator merah, masyarakat dihimbau untuk menggunakan masker jika berada di luar ruangan, menutup jendela agar terhindar dari udara kotor dari luar, dan menghindari aktivitas olahraga di luar ruangan.
Warga Jakarta juga disarankan menyalakan penyaring udara di dalam ruangan agar udara yang masuk tidak membahayakan kesehatan.
Polusi udara diperkirakan telah menyebabkan 12.000 kematian di Jakarta pada 2023. Polusi udara juga telah merugikan sekitar US$3,2 miliar atau Rp 50 triliun di Jakarta pada 2023.