Bisnis.com, JAKARTA – Kualitas udara di Ibu Kota Jakarta pagi ini dalam kondisi tidak sehat bagi kelompok sensitif, Selasa (21/11/2023).
Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi Ibu Kota berada di angka 127 AQI US pada pukul 08.30 WIB dan menempati peringkat ke-15 di dunia.
Level ini dapat diartikan udara Jakarta tidak sehat bagi masyarakat kelompok sensitif, sehingga disarankan untuk mengenakan masker saat bepergian.
Selanjutnya, untuk tingkat konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 46 µg/m³ atau setara dengan 9,2 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Sementara itu, suhu di Jakarta pagi hari ini 31 derajat Celcius dengan tingkat kelembaban 83%, gerak angin 7,4 km/jam, dan tekanan sebesar 1009 mbar.
Sebagai informasi, peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-15 di dunia dengan indikator warna adalah oranye, yang artinya tidak sehat bagi kelompok sensitif. Adapun, indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, merah tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang.
Baca Juga
Seiring kualitas udara Jakarta yang berada pada indikator oranye, masyarakat Jakarta diimbau untuk menggunakan masker jika berada di luar ruangan, menutup jendela agar terhindar dari udara kotor dari luar, dan menghindari aktivitas olahraga di luar ruangan.
Warga Jakarta juga disarankan menyalakan penyaring udara di dalam ruangan agar udara yang masuk tidak membahayakan kesehatan.
Sementara itu, polusi udara diperkirakan telah berdampak terhadap 13.000 kematian di Jakarta pada 2023. Polusi udara juga telah merugikan sekitar US$3,3 miliar atau Rp50,8 triliun di Jakarta pada 2023.