Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan Ahok Kenapa Layanan Publik Perlu untuk Diswastanisasi

Terkait rencana untuk menswastanisasi sejumlah pelayanan publik, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali menekankan sejumlah alasan mengapa rencana itu diperlukan.
Gubernur DKI Basuki Ahok Tjahaja Purnama/Antara
Gubernur DKI Basuki Ahok Tjahaja Purnama/Antara
Bisnis.com, JAKARTA - Terkait rencana untuk menswastanisasi sejumlah pelayanan publik, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali menekankan sejumlah alasan mengapa rencana itu penting.
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengaku Pemprov DKI tidak ingin mencari untung. Pasalnya pria kelahiran 29 Juni 1966 ini hanya mencari solusi agar sejumlah pembangunan dan perbaikan sistem di DKI Jakarta bisa tercapai.
Ahok menilai dengan swastanisasi Pemprov DKI tidak perlu merasa kesulitan dalam pengalokasian dana. Sebaliknya, swastanisasi justru membantu menambah pendapatan DKI dan meningkatkan pelayanan.
"Setiap tahun keluar Rp10 milyar untuk perawatan, mau bangun apapun ratusan milyar. Sementara hasilnya jelek juga, kotor juga. Nah kenapa tidak kasih swasta saja yang perjanjiannya jelas. Kalau kamu tidak memberikan fungsi yang jelas kita akan cabut," ujarnya di Balai Kota (27/5/2015).
Ahok mengambil analogi misalnya contoh taman di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Dia menilai tidak banyak warga Jakarta yang berani datang ke taman tersebut.
"Kami keluarkan uang yang jelas gaji pemeliharaan satu tahun diatas Rp10 miliar. Kalau dikatakan jelek, mau dibuat taman Rp20 miliar. Mengapa tidak kasih swasta yang kelola saja, asalkan dia bisa menjamin 24 jam aman tentam, ada CCTV, dan warga DKI masuk gratis," ujar Ahok.
Rencananya Ahok akan menswastanisasi Gelanggang Olahraga, taman, lahan parkir, dan halte.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper