Bisnis.com, JAKARTA-- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan alasan dirinya merombak jajaran komisaris dan direksi Bank DKI lantaran untuk mempercepat kinerja, bukan karena indikasi korupsi.
"Tidak ada yang korupsi [direksi dan komisaris]. Mereka hanya gak bisa membawa visi dan misi DKI Jakarta," ujarnya di Balai Kota, Jumat (19/6/2015). .
Dia menuturkan, Pemprov DKI sebagai pemegang 99,81% saham di perseroan ingin agar direksi dan komisaris fokus untuk meningkatkan kinerja. Salah satu caranya adalah dengan memprioritaskan usaha kecil menengah (UKM) untuk mendapat pinjaman.
"Harusnya Bank DKI itu kasih pinjaman ke UKM, bukan ke perusahaan. Mereka lebih pilih menjamin ke perusahaan. Makanya, banyak kredit macet," paparnya.
Mengacu pada laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, Selasa (28/4/2015), rasio NPL gross Bank DKI melonjak menjadi 4,81% pada kuartal I/2015 dari periode yang sama setahun sebelumnya 2,65%. Rasio NPL nett juga melonjak menjadi 3,00% dibandingkan dengan Januari-Maret 2014 yang mencapai 1,53%.
NPL gross Bank DKI per Mei 2015 berada pada posisi 5,41% dan NPL nett 3,41%. Adapun, target perbaikan yang dibidik oleh perseroan pada triwulan II/2015 adalah NPL gross 2,79% dan NPL nett 2,39%.