Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PILKADA DKI 2017: Taufik Tak Rela Gerindra Usung Ahok

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sedang menakar peluangnya kembali ke Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kedua kiri) makan malam bersama Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat (kiri) dan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo (kedua kanan) dalam halal bihalal di rumah dinas gubernur DKI Jakarta di Jalan Taman Suropati, Jakarta, Sabtu (25/7). /Antara
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kedua kiri) makan malam bersama Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat (kiri) dan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo (kedua kanan) dalam halal bihalal di rumah dinas gubernur DKI Jakarta di Jalan Taman Suropati, Jakarta, Sabtu (25/7). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA-- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sedang menakar peluangnya kembali ke Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Partai  itu yang menyorongnya maju sebagai pendamping Joko Widodo (Jokowi) dalam pemilihan kepala daerah DKI 2012. Sorongan inilah yang membuat Ahok menjadi DKI-1, menggantikan Jokowi yang kini menjadi Presiden.

Menghadapi Pilkada DKI 2017, Ahok menghitung peluangnya kembali ke Gerindra. Ketika ditanya apakah mau kembali ke Gerindra, Ahok mengaku bersedia, asal Gerindra yang berinisiatif mengajak.

Meski begitu, menurut Ahok, ada beberapa pentolan Gerindra yang tak sepakat dirinya kembali ke partai berlambang burung garuda itu. Meskipun beberapa elite Gerindra sudah membuka pintu.

"Kalau partai ngajak, saya ikut saja, cuma Taufik enggak mau," kata Ahok di Balai Kota, Jumat (24/7/2015).

Taufik yang dimaksud Ahok adalah Muhammad Taufik, Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta. Hubungan Ahok dengan Taufik selama beberapa bulan terakhir tak harmonis.

Ketidakharmonisan itu bermula pada pernyataan Ahok yang tak sepakat dengan sikap Gerindra mendukung RUU Pilkada pada September 2014. Jika kepala daerah dipilih oleh DPRD, Ahok memilih berhenti sebagai orang nomor satu di Jakarta.

Menurut Ahok, DPRD tak lebih dari kumpulan calo, bukan wakil rakyat. Selain itu, dia menganggap, jika dipilih Dewan, kepala daerah sama saja seperti budaknya. Pernyataan-pernyataan Ahok ini yang membikin Taufik dan Gerindra gerah. Namun, sebelum Gerindra mengeluarkan sikap, Ahok terlebih dahulu mengundurkan diri dari partai itu. 

Bukannya berhenti, perseteruan antara Ahok, Taufik, dan Dewan semakin hebat. Puncaknya, ketika proses penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2015 yang dihiasi saling tuduh.

DPRD yang dimotori Taufik menuding Ahok menyalahi aturan dalam penyusunan APBD. Sedangkan Ahok menuduh Dewan memasukkan anggaran siluman. 

Mereda

Pasca-Lebaran tahun ini, ketegangan mereka sempat mereda. Taufik bersama sejumlah anggota Dewan hadir dalam acara halalbihalal yang digelar Ahok. Dalam acara itu, Taufik dan Ahok tampak akrab.

"Suasana seperti ini yang harus dijaga," ucap Taufik. 

Suasana ini juga yang kemudian memungkinkan Gerindra kembali mencalonkan Ahok dalam pilkada 2017.

"Waktu dua tahun masih lama. Segala sesuatu memungkinkan," ujar Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo. 

Mendapat angin segar seperti itu, Ahok tak sesumbar. "Pak Hashim enggak bilang tarik, cuma bilang kemungkinan ada," tuturnya.

Tapi, kalau Taufik yang tanda tangan untuk meresmikan pencalonannya sebagai Gubernur DKI lagi, Ahok memastikan dia tak akan menandatangani.

Taufik pun tak rela Ahok kembali diusung Gerindra.

"Lagian Ahok itu belum pernah dipilih. Waktu itu kan orang milih Jokowi. Garis tangan aja. Di internal masih banyak yang pantas. Ada Sekjen, ada Taufik, ada Sanusi. Emang gue enggak pantes jadi gubernur?"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper