Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PILKADA DKI 2017: NasDem Kepincut Ahok, tapi Tunggu yang Satu Ini

Anggota Dewan Pimpinan Pusat Partai NasDem, Enggartiasto Lukita, mengakui, selama memimpin DKI Jakarta, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menampakkan kinerja yang patut diacungi jempol.
Sekjen Partai NasDem Patrice Rio Capella (tengah), Ketua Fraksi NasDem DPR RI Victor Laiskodat (kiri) dan Ketua DPP Partai NasDem Enggartiasto Lukita memberikan keterangan kepada wartawan terkait hak angket anggota DPRD DKI Jakarta di Jakarta, Senin (2/3/2015)./Antara-Sigid Kurniawan
Sekjen Partai NasDem Patrice Rio Capella (tengah), Ketua Fraksi NasDem DPR RI Victor Laiskodat (kiri) dan Ketua DPP Partai NasDem Enggartiasto Lukita memberikan keterangan kepada wartawan terkait hak angket anggota DPRD DKI Jakarta di Jakarta, Senin (2/3/2015)./Antara-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA-- Anggota Dewan Pimpinan Pusat Partai NasDem, Enggartiasto Lukita, mengakui, selama memimpin DKI Jakarta, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menampakkan kinerja yang patut diacungi jempol.

"Kita tahu kinerjanya bagus. Kita tahu sudah 40 tahun normalisasi sungai tidak pernah terjadi. Hal yang dia lakukan juga banyak. Tapi, sekali lagi, kita tanya kepada rakyat,” kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai NasDem tersebut, Selasa (22/9/2015) malam.

 Dari pengamatan, ujarnya, kiprah dan kinerja, serta perhatian kepada masyarakat bawah bagus.

Meski begitu, menurut Enggartiasto, NasDem masih perlu mengkaji lebih dalam tentang kelayakan Ahok dibanding pesaingnya yang akan bertarung dalam pemilihan kepala daerah DKI 2017.

"Itu masih cukup waktu. Kita masih tetap pada komitmen kriteria kita, yaitu kompetensi calon, moral, kemudian bagaimana rakyat menghendaki. Apa yang dikehendaki rakyat, dialah yang kita pilih. Tiga syarat itu yang akan kita pegang," ucap Enggartiasto.

Untuk melihat kompetensi para calon Gubernur DKI, sejak Maret 2015, NasDem sudah mulai melakukan penjaringan resmi melalui lembaga survei untuk melihat bagaimana rakyat memberikan penilaian. Lembaga survei itu adala Indo Barometer, Charta Politika, Polmark Indonesia, dan Indikator.

Setelah empat lembaga tersebut mengeluarkan hasil survei, partai kombinasi biru dan kuning ini baru akan menentukan langkah, mana calon yang akan mereka usung.

"Kita akan menentukan satu calon dari hasil survei empat lembaga tersebut, dan itu independen. Itu tidak akan berbeda karena metodologinya sama. Kita punya integritas yang tinggi, tidak bisa diatur-atur. Kita lihat hasil survei. Nanti kita lihat penilaian rakyat, dari elektabilitas, kemampuan, kepuasan, hingga keinginan, apakah ia dikehendaki atau tidak," ujar Enggartiasto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper