Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ahok Ungkap Alasan Rusun Tidak Dilengkapi Parkir Mobil

Ahok Ungkap Alasan Rusun Tidak Dilengkapi Parkir Mobil
Ilustrasi: Rusunawa Tambora/Bisnis
Ilustrasi: Rusunawa Tambora/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama memastikan rumah susun (rusun) di Ibukota memang didesain tidak dilengkapi dengan parkir mobil. Sebab rusun memang diperuntukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

"Kami kan memang rancang rusun nggak buat parkir mobil," ujar Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (9/2).

Semula rusun diperuntukan bagi warga yang berpenghasilan maksimal Rp 2 juta, kemudian ditingkatkan menjadi Rp 5 juta. "Ini memang untuk masyarakat berpenghasilan dibawah Rp 5 juta," katanya.

Menurut Basuki, rusun yang ada sekarang memang diminati oleh menengah ke atas. Sebab rusun dibangun hingga 16 lantai dan dilengkapi dengan lift.

"Justru kalau dizinkan parkir mobil itu yang menggoda. Kalau pakai lift orang yang menengah ke atas suka kan tinggal. Yang nggak pakai lift saja suka," tuturnya.

Basuki menegaskan lebih baik menyediakan ruang terbuka hijau (RTH) di rusun, dibandingkan dengan parkir mobil. Dengan demikian bisa digunakan untuk tempat interaksi warga yang bermukim di rusun tersebut.

"Saya juga nggak mau membangun rusun ada ruangan parkir mobil, rugi. Lebih baik bikin taman, buat anak-anak bemain atau buat pelatihan-pelatihan," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Berita Jakarta

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper