Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Urban Story: 'Horor' Api Melahap Toko Bingkai Saudara Mampang

Sebanyak 7 orang tewas dalam peristiwa kebakaran di Saudara Frame & Gallery di Mampang, Jakarta Selatan.
Garis polisi melintang di bangunan Toko Saudara Frame yang hangus terbakar pada Kamis (18/4/2024) lalu./JIBI-Anshary Madya Sukma.
Garis polisi melintang di bangunan Toko Saudara Frame yang hangus terbakar pada Kamis (18/4/2024) lalu./JIBI-Anshary Madya Sukma.

Bisnis.com, JAKARTA -- Rusdi Supardi (46) kebagian piket jaga pada Kamis (18/4/2024) malam. Ia tidak memiliki firasat apapun. Suasana seperti biasa ramai tidak ada hiruk pikuk sampai kemudian bunyi dentuman keras membuatnya terperanjat.

Rusdi seketika langsung menoleh ke arah Toko bingkai Saudara Frame & Gallery yang hanya berjarak 20 meter dari tempat kerjanya di Mampang, Jakarta Selatan. Dentuman keras itu membuat tanah bergetar dan menerbangkan atap toko yang terbuat dari baja ringan.

Asap hitam mulai mengepul ke atas tak lama setelah ledakan tersebut. Begitu melihat asap membumbung tinggi, Rusdi langsung mengambil alat pemadam api dan menuju ke arah Toko Bingkai Saudara yang sudah luluh lantak dilalap si jago merah.

"Ini insting nurani sebagai security saya melihat ada kejadian itu saya langsung ambil apar di dalam," ujarnya kepada Bisnis di lokasi, Selasa (25/4/2024).

Toko bingkai Saudara berlokasi di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Toko ini menyediakan jasa untuk pembuatan frame atau bingkai untuk foto termasuk lukisan dan kaligrafi. Peristiwa kebakaran tersebut terjadi pada malam hari sekitar pada Kamis (18/4/2024) pukul 19.00 WIB.

Toko Saudara Frame & Gallery
Toko Saudara Frame & Gallery
(Bangunan toko Saudara Frame & Gallery./Anshary Madya Sukma)

Rusdi kemudian masuk bangunan toko. Ia mencoba menyelamatkan orang-orang yang api di dalam roko. Sayangnya, ia tidak bisa masuk lebih dalam. Gumpalan asap tebal telah memenuhi ruangan toko. Penglihatannya terbatas. Namun di tengah situasi tersebut, Rusdi melihat sesosok pria yang pakaiannya terbakar mencoba keluar dari gedung tersebut.

Sontak, ia langsung menolongnya. Ia berusaha menyelamatkan korban lainnya. Namun nahas api membakar tanpa ampun seisi toko. Ia hanya bisa mendengar teriakan minta tolong dari dalam toko yang sudah dipenuhi oleh api dan asap hitam.

"Di sana aja histeris minta tolong. Teriak buat keluar, kondisi panik, pada mau keluar tapi ragu karena di dalam masih ada orang. Mau masuk tidak bisa, [di dalam] ada teman itu dia berat, dia teriak minta tolong," tambahnya.

Tak lama dari situ, tim pemadam kebakaran mulai tiba di lokasi. Menurutnya, peristiwa kebakaran yang terjadi sekitar 19.30 WIB itu baru benar-benar dipadamkan atau selesai hingga esok harinya pada  06.00 WIB.

"Saya standby disini dan mengarahkan warga untuk tidak menghambat evakuasi sama jalur damkar. Akhirnya, ambulans datang nambah lagi nambah lagi, personelnya akhirnya sampai jam 1-an, atau jam 2 sudah mulai reda dan clear-nya itu sudah agak asap putih jam 4 dan jam 6 clear ya," pungkasnya. 

Kaca Gedung Sekitar Terdampak

Setidaknya, ada dua gedung yang terdampak dalam kebakaran ini. Misalnya, Gedung Fuyinto Sentra Mampang yang sebagian kacanya terdampak oleh uap panas api dari toko bingkai tersebut.

Menurut pegawai di Fuyinto Sentra, Denni (42) mengatakan terdapat beberapa kaca yang pecah itu disebabkan uap panas dan sengaja dipecahkan damkar untuk membantu proses pemadaman. 

"Jadi kena uap panas dan kebetulan di pihak pemadam minta pecahin disitu, jadi ada sebagian dipecahin itu ya biar bisa bantu pemadaman," tuturnya.

Saudara Frame & Gallery
Saudara Frame & Gallery
(Kondisi barang di Toko Saudara Frame & Gallery./Anshary Madya Sukma)

Selain itu, penjaga gedung kosong di sebelah kanan Toko Bingkai Saudara, Budi (64). Dia mengatakan kobaran api itu berdampak juga pada kaca gedung yang dia jaga. Setidaknya, ada 4-5 kaca yang mengalami retak dan satu kaca pecah.

"Kerusakan kaca tapi memang harus diganti semua karena kalau ada pembeli harus di finishing dulu kalau tidak keropos. Di lantai 4-5, yang retak-retak ada 4 sampai 5, dan udah bolong 1," kata Budi.

7 Orang Meninggal Dunia

Perwira Piket Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan, Imbang Satriana menyampaikan ledakan tersebut bersumber dari ledakan mesin kompresor yang berada di toko. Namun demikian, hal tersebut masih menjadi dugaan sementara.

"Dugaan sementara ledakan kompresor," ujarnya dalam keterangan, Kamis (18/4/2024).

Kemudian, Imbang juga mencatatkan setidaknya ada 12 orang yang terdampak akibat kebakaran ini. Dari jumlah tersebut, 7 orang meninggal dunia yang terdiri dari empat wanita dewasa, satu laki-laki dewasa, satu balita (2) dan laki-laki (8). 

Selain itu, terdapat juga lima korban selamat yakni tiga orang penghuni ruko dan dua petugas damkar. Dalam hal ini, dua orang langsung dilarikan ke RSUD Mampang dan tiga orang dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSUP).

Hanya Ada Satu Pintu Keluar Utama

Di samping itu, pada Senin (22/4/2024) Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Henriku Yossi telah menggelar olah TKP. Hasilnya, setelah dilakukan pemetaan kepolisian tidak menemukan kesulitan dalam akses naik maupun turun ke lantai lain pada gedung lima lantai dan satu basement di belakang toko bingkai itu. Gedung ini digunakan sebagai hunian dan tempat kerja.

Kendati demikian, ditemukan fakta bahwa ternyata gedung tersebut hanya memiliki satu pintu utama untuk keluar tanpa memiliki pintu darurat. "Jadi kalau dari keterangan tempat kerja, tempat tinggal juga. Kami tidak melihat ada emergency exit. Artinya pintu keluar, pintu masuk itu hanya bersumber dari depan," kata Yossi.

Selain itu, kepolisian juga telah menemukan sejumlah sampel dan barang bukti untuk dilakukan analisis oleh oleh Puslabfor Mabes Polri, antara lain adalah sisa pembakaran atau arang sisa kebakaran. 

Adapun, mesin gerinda yang ditemukan di lokasi basement sejumlah sampel cairan yang tersisa di lokasi kebakaran, baik cairan maupun abu yang masih ada di TKP. Untuk menganalisis barang bukti ini, Yossi mengatakan pihaknya perlu waktu 2-3 pekan untuk mengetahui penyebabnya.

"Ada beberapa rangkaian atau proses uji laboratorium yang harus dilakukan oleh tim Puslabfor Polri sekitar mungkin akan memakan waktu 2 sampai 3 minggu. Untuk sampai kepada kesimpulan apa sebenarnya penyebab atau asal muasal api dari peristiwa kebakaran yang terjadi," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper