Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JANJI ANIES-SANDI : BCA Masih Tunggu Regulasi Program KPR DP Nol Rupiah

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. Jahja Setiaatmadja mengatakan pihaknya masih menunggu adanya regulasi jelas yang mendasari program tersebut sebelum memutuskan untuk ikut berpartisipasi.
Nasabah saat melakukan transaksi di salah satu kantor Bank BCA Syariah yang ada di Jakarta. (Bisnis/Nurul Hidayat)
Nasabah saat melakukan transaksi di salah satu kantor Bank BCA Syariah yang ada di Jakarta. (Bisnis/Nurul Hidayat)

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah kalangan memperkirakan perbankan akan kesulitan merealisasikan program kepemilikan rumah dengan uang muka (down payment/DP) Rp0 yang dijanjikan pasangan Gubernur DKI Jakarta terpilih versi quick count, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

Menanggapi hal tersebut, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. Jahja Setiaatmadja mengatakan pihaknya masih menunggu adanya regulasi jelas yang mendasari program tersebut sebelum memutuskan untuk ikut berpartisipasi.

"Ya, kami tunggulah. Kalau memang yang lain ikut ya kami ikut. Yang penting kan harus ada ketentuannya dari BI dan OJK yang support. Kami bisa masuk kalau memang sesuai aturan perbankan dimungkinkan, ya kenapa tidak. Kalau sekarang tidak mungkin karena belum ada aturan yang berlaku," katanya di Jakarta, Kamis (20/4/2017) malam.

Ketentuan yang berlaku saat ini masih mensyaratkan adanya DP minimal sebesar 10% - 15% bagi pemilikan rumah tapak pertama dan rusun dengan luasan tertentu.

Lebih lanjut, Jahja mengatakan kredit pemilikan rumah tak lepas dari risiko. Oleh karena itu, program DP Rp0 dapat diwujudkan bila memang ada jaminan dari pemerintah untuk meminimalisir risiko yang ditanggung perbankan.

"Namanya kredit selalu ada risiko. Mungkin kenapa bisa dibilang DP Rp0? Mungkin ada semacam jaminan Pemda atau hal-hal lain, kan belum tahu, makanya harus tunggu yang konkret seperti apa. Kami jajaki ketentuannya seperti apa baru kami bantu support," tambahnya.

Dia menuturkan, selama ini BCA tidak terlibat secara langsung dalam program kredit pemilikan rumah sederhana (KPRS), melainkan dilakukan melalui BCA Syariah maupun lewat pendanaan ke bank lain seperti Bank Tabungan Negara(BTN).

"Memang kalau small market itu adanya di BCA Syariah kalau untuk KPRS. Selain lewat KPR Syariah, juga lewat kredit ke BTN, kalau tidak salah sebesar Rp2 triliun karena dia spesialisnya kerjakan KPRS mending kami kasih bunga murah dan terserah dimanfaatkan BTN, yang penting manfaatnya bukan siapa yang jalankan," ujarnya.

Sementara itu, di samping kredit korporasi, KPR merupakan salah satu penopang naiknnya kredit outstanding BCA dalam tiga bulan pertama tahun ini yang mencapai Rp409 triliun, tumbuh 9,4% secara year on year.

Sepanjang kuartal I/2017, BCA mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit pemilikan rumah menjadi Rp66,1 triliun atau tumbuh sebesar 10,4% secara year on year.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ropesta Sitorus
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper