Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah Lebaran, 70.752 Orang Pendatang Baru di Jakarta

Jumlah pendatang baru ke DKI Jakarta setelah Lebaran 2017 tercatat 70.752 orang.
Pendatang baru di Jakarta/Antara
Pendatang baru di Jakarta/Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Jumlah pendatang baru ke DKI Jakarta setelah Lebaran 2017 tercatat 70.752 orang.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta Edison Sianturi mengatakan data itu berasal dari selisih jumlah arus mudik dan arus balik.

"Yang mudik dan yang kembali pulang lebih banyak yang kembali," ujar Edison, Kamis (13/7/2017).

Jumlah pemudik dari H-7 sampai H+2 Lebaran tercatat 6.414.304 orang. Sedangkan jumlah arus balik ke Jakarta pada H+1 hingga H+9 mencapai 6.485.056 orang. Selisihnya mencapai sekitar 70 ribu. Namun, angka itu masih bisa bertambah.

“Kedatangannya tidak serentak."

Angka ini lebih tinggi dibanding jumlah pendatang baru pasca Lebaran 2016 yang mencapai 68 ribu.

Edison menjelaskan, meningkatnya jumlah pendatang baru di tahun ini terjadi lantaran waktu arus balik yang berdekatan dengan tahun ajaran baru baik siswa maupun mahasiswa.

Menurut dia, banyak orang datang ke Jakarta untuk bersekolah. Tak jarang, pemudik kembali membawa sanak keluarga untuk tinggal bersama di Jakarta.

Selain itu, kata Edison, banyak juga pendatang yang sengaja ke Jakarta untuk bertaruh nasib.

"Biasanya yang datang ke Jakarta setelah Lebaran itu asisten rumah tangga yang memang telah dipesan."

Menurut  Edison, pendatang yang mencari pekerjaan di Jakarta terdiri dari dua kriteria yakni yang telah memiliki keahlian dan belum memiliki keahlian.

Edison menyarankan agar pendatang yang tak memiliki keahlian yang sesuai sebaiknya tidak perlu ke Jakarta. Sebab, jika tak mendapat penghasilan yang cukup dikhawatir
mereka akan membebani pemerintah DKI.

Pendatang yang tak memiliki bekal itu dikhawatirkan tinggal di bantaran kali maupun kolong jembatan. Pendatang yang menyalahi aturan mendirikan bangunan di atas tanah ilegal, kata Edison, bakal ditertibkan dan dikembalikan ke wilayah asal.

"Kalau petani datang ke sini kan enggak mungkin. Lahannya di mana?," ujar Edison.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper