Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dukuh Atas Jadi Sentral Antar Moda Transportasi

Pembangunan kawasan Transit Oriented Development [TOD] di DKI Jakarta akan menggandeng sejumlah pihak seperti operator transportasi massal dan pengembang di sekitar kawasan Dukuh Atas.
ilustrasi
ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Pembangunan kawasan Transit Oriented Development [TOD] di DKI Jakarta akan menggandeng sejumlah pihak seperti operator transportasi massal dan pengembang di sekitar kawasan Dukuh Atas.

Penentuan Dukuh Atas sebagai titik prioritas pembangunan kawasan TOD berdasarkan dengan Urban Design Guidelines [UDGL] yang menggambarkan berbagai jenis angkutan massal yang sudah atau akan melewati kawasan tersebut seperti Transjakarta, Kereta Commuter Line, Mass Rapid Transit [MRT] Fase I, Light Rapid Transit [LRT] Fase 1A, dan Kereta Bandara Soekarno-Hatta.

Di dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 44 tahun 2017 tentang Pengembangan Kawasan Transit Oriented Development dijelaskan bahwa pembangunan kawasan TOD harus didasari dengan prinsip pengembangan kawasan di sekitar stasiun angkutan umum massal yang berjarak 350 meter – 700 meter dari pusat kawasan integrasi melalui pemanfaatan ruang permukaan tanah, ruang layang dan bawah tanah.

Berdasarkan peraturan di atas, pengembang atau pemilik gedung yang berada di dalam radius kawasan TOD berkewajiban untuk turut mengambil andil di dalam pembangunan kawasan integrasi tersebut.

Agung Wicaksono, Direktur Operasional dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta, mengatakan pihaknya sebagai operator utama menyusun pembangunan TOD dengan menggunakan sembilan prinsip yang diantaranya adalah prinisip mix used, density, walk-ability dan social equity.

“Bentuknya seperti apa itu masih dalam proses. Kita sudah lakukan dua kali workshop yang pertama dengan regulator dan yang kedua dengan operator moda transportasi. Yang ketiga nanti akan dilakukan pada minggu ketiga Oktober dengan pihak-pihak yang terkait dengan TOD Dukuh Atas,” ujarnya, Kamis (5/10/2017).

Agung menyebutkan sejauh ini rencana pembangunan kawasan TOD Dukuh Atas masih di dalam tahap penyusunan master plan yang ditargetkan akan selesai pada akhir 2017.

Menurutnya, lama waktu pembangunan tergantung kepada jenis pengerjaannya, pengerjaan jangka pendek akan memakan waktu setidaknya tiga tahun sedangkan pengerjaan jangka panjang akan memakan waktu lima hingga sepuluh tahun.

Selain itu status lahan yang ada di dalam radius kawasan TOD juga menjadi pengaruh terhadap progres pembangunan.

Agung mengakui lahan milik pemerintah akan menjadi prioritas pembangunan, salah satunya di kawasan Pasar Blora, yang berdekatan dengan Stasiun Sudirman.

“Tanah ini tidak seluruhnya milik pemerintah jadi untuk membuat lahan ini bisa tumbuh harus ada kerjasama dengan masyarakat. Tapi di lahan milik pemerintah itu yang bisa dikejar lebih dulu,” katanya.

Pengembangan kawasan TOD nantinya tidak hanya terletak di Dukuh Atas saja.

Di dalam Master Plan Fase I akan dibangun empat kawasan TOD antara lain Dukuh Atas, Blok M – Sisingamangaraja, Koridor Fatmawati Raya (Cipete, Blok A dan Haji Nawi) serta Fatmawati.

Sedangkan di dalam master plan Fase II akan lebih fokus terhadap pembangunan TOD di titik-titik stasiun bawah tanah seperti Bundaran HI, Setiabudi, Bendungan Hilir, dan Istora Senayan.

“Ada stasiun underground dan stasiun elevated. Stasiun elevated + Dukuh Atas ini jalan duluan [pembangunan]. Prioritasnya tetap Dukuh Atas. Underground yang saat ini akan dimulai pembangunannya nanti akan ada TOD di Bundaran HI dan Istora,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper