JAKARTA: Lembaga swadaya masyaarakat Indonesian Budget Center (IBC) menyatakan kenaikan anggaran hibah sebanyak 215% menjelang Pemilihan Umum Daerah (Pilkada) DKI Jakarta berlangsung diduga berkaitan dengan pemenangan Fauzi Bowo sebagai Gubernur.Roy Salam, peneliti IBC, mengungkapkan jika membandingkan kenaikan anggaran hibah pada 2008-2010 dengan 2010-2012 maka terlihat perbedaan yang signifikan.Anggaran hibah pada 2008-2010 hanya Rp434 miliar, namun pada 2010-2012 naik 215% mencapai Rp1,37 triliun.“Kenaikan anggaran hibah menjelang pilkada DKI terkait upaya pemenangan calon gubernur incumbent, Fauzi Bowo, karena pengaturan atas penggunaan dana ini yang tahu penilaiannya hanya kepala daerah,” ujarnya pada konferensi pers hari ini.Roy menjelaskan pengaturan dana hibah hanya melekat ke laporan pernyataan kepala daerah. Artinya pertanggungjawaban penggunaan dana hibah cenerung tidak terkontrol dan tidak ada pertanggungjawabannya."Penentuannya (APBD) memang cenderung subyektif dan mudah dipolitisasi oleh incumbent untuk pemenangannya," imbuhnya.Dia mengatakan mekanisme, rincian, dan aturan terkait pengeluaran dana hibah itu pun tidak transparan. Apabila pihak DPD dikonfirmasi mengenai dana hibah maka seolah menghindar dan tdak mau memberikan keterangan rinci.Menurut Roy, ketidaktransparanan ini membuat pengawasan menjadi sulit untuk menentukan apakah dana hibah Rp 1,37 triliun diberikan ke masyarakat yang berhak. Bisa jadi dana tersebut masuk untuk Biaya Pilkada karena tidak adanya pengawasan.Dia menambahkan fenomena kenaikan anggaran bantuan, baik sosial atau hibah, secara besar-besaran sering terjadi jelang pilkada. Misal, IBC menemukan kejanggalan penggunaan anggaran hibah di Pilkada Banten 2011 lalu dan tidak menutup kemungkinan hal itu terjadi di Jakarta."Investigasi kawan- kawan (terhadap Pilkada Banten) ditemukannya adanya kejanggalan atas penggunaan dana hibah tersebut . Bisa saja hal yang sama nanti terjadi di Jakarta," kata Roy.(api)
BERITA MARKET PILIHAN REDAKSI:
- Ini Saatnya Kalau Ingin Beli RANCH MARKET
- CATATAN BURSA: Saatnya Berpaling Ke Saham Kelas Dua?
- IPO FACEBOOK Melempem
- REKAP MARKET: Inilah Risalah Berita Market
- PASAR VALAS: Euro Mendekati Level Terendah Dalam 4 Bulan
- BURSA EROPA: Koreksi Makin Dalam
- HARGA MINYAK: Tekanan Turunkan Harga Nyaris Ke Level Terendah
ENGLISH NEWS:
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel