TRANSPORTASI IBU KOTA: Apindo DKI Minta Pemprov & Pusat Segera Benahi Manajemen Lalu Lintas

JAKARTA: Pengusaha mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan pemerintah pusat agar meningkatkan komunikasinya dalam upaya mempercepat pembenahan manajemen lalu lintas dan transportasi Ibu Kota.Soeprayitno, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia DKI Jakarta, mengatakan pengusaha mendukung Pemprov untuk memprioritaskan pembangunan proyek monorail, mass rapid transit dan perluasan jaringan koridor busway guna menekan tingkat kemacetan lalu lintas yang kian parah."Kami berharap kemacetan lalu lintas yang parah dan mengganggu kelancaran arus barang dan orang di Jakarta agar segera diatasi. Kondisi tersebut menyebabkan biaya transportasi dan logistik yang sangat tinggi di Ibu Kota," ujarnya, Rabu (24/10/2012).Menurutnya, kalangan dunia usaha tidak pernah jemu untuk mengingatkan pemerintah melalui forum resmi maupun informal agar lebih serius membenahi manajemen lalu lintas dan transportasi yang kondisinya buruk dan menjadi beban dalam struktur biaya operasional mereka.Beban berupa biaya logistik dan ditribusi yang cukup tinggi mencapai 30% itu, lanjutnya, berdampak menyebabkan produk yang dihasilkan industri Jakarta menjadi tidak kompetitif di pasar ekspor maupun dengan produk impor yang beredar di pasar domestik.Dia menegaskan survei mengenai dampak kemacetan lalu lintas terhadap potensi daya saing produk hasil industri maupun kota Jakarta tersebut sudah banyak dilasanakan oleh berbagai lembaga, termasuk yang menyimpulkan kemacetan di jalan tol menimbulkan kerugian sekitar Rp8,7 trilin per tahun.Dengan demikian, lanjutnya, Pemprov DKI dan pemerintah pusat dituntut untuk terus bersinergi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan rakyatnya dengan meningkatkan kualitas infrastruktur jalan dan transportasi guna menjamin kelancaran arus barang dan orang."Untuk itu kami berharap Pemprov menjalin komunikasi yang lebih baik dengan pihak pemerintah pusat dalam membangun infrastruktur jalan dan transportasi yang sangat mendesak untuk mengatasi masalah kemacetan lalu lintas dan biaya tinggi logistik yang ditimbulkan," ujarnya.(bas)