BISNIS.COM, JAKARTA− Penyelesaian pembayaran tiang monorel sudah mencapai titik temu. Pasalnya pihak PT. Jakarta Monorel bersama konsorsiumnya Ortus Holdings, Ltd telah menyepakati permintaan pembayaran tiang pancang monorel dengan pihak Adhi Karya sebagai pihak yang telah membangun tiang pancang monorel sebelumnya.
Juru bicara PT. Jakarta Monorel Boovananto mengungkapkan, penyelesaian pembayaran tiang pancang monorel dengan pihak Adhi Karya yang menjadi batu sandungan pelaksanaan proyek transportasi monorel akhirnya bisa diselesaikan dengan kata sepakat.
Menurut Boovananto penyelesaian masalah tiang tersebut telah diselesaikan dengan nilai pembayaran Rp 190 miliar untuk 90 tiang, dimana rincian pembayarannya adalah berupa desain dan pondasi dalam tanah yang belum berbentuk tiang.
“Kami [PT.Jakarta Monorel dan Ortus Holdings,Ltd] sudah ada kesepakatan tiang dengan Adhi Karya,” ujar Boovananto kepada Bisnis melalui telpon, Selasa (19/3).
Dengan penyelesaian pembayaran tiang pancang tersebut maka keseluruhan dokumen yang diminta oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sudah terselesaikan sehingga menjadi alat untuk mempercepat pembangunan transportasi masal monorel.
Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya progres pembangunan proyek transportasi masal monorel telah sampai pada penyerahan dokumen. Salah satu kelengkapan dokumen yang telah diselesaikan adalah kepemilikan saham dalam proyek tersebut.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menegaskan, pengambil alihan saham dalam proyek monorel DKI Jakarta telah resmi diselesaikan. Menurut Jokowi kepemilikan saham yang resmi adalah Ortus Holdings, Ltd setelah sebelumnya dimiliki oleh Hadji Kalla Group.
Dijelaskan, selama ini kendala tawar menawar harga tersebut terkait kecilnya harga pembayaran tiang sesuai dengan audit Badan Pengawas Keuangan dan Perbankan (BPKP). Dalam hasil audit BPKP ditegaskan, pihak Jakarta Monorel harus membayar sebesar Rp 204 miliar kepada Adhi Karya. Hanya saja dalam pelaksanaannya, Adhi Karya meminta pembayarannya diatas hasil audit yang dikeluarkan oleh BPKP tersebut.
Seperti diketahui, proyek monorel ini menelan biaya USD 72,6 juta dengan panjang lintasan sejauh 30 km yang dibagi dua jalur yakni jalur hijau sepanjang 14,5 km dan jalur biru 15,5 km. Proyek ini juga terbagi dalam dua rute yakni rute dalam kota dan kampung melayu-roxy dengan target penumpang per harinya minimal 270.000 dan asumsi tiketnya Rp 9000.
Direktur Pengembangan Bisnis Ortus Holdings, Ltd Banyu Biru Djarot membenarkan kesepakatan tersebut. Menurutnya pihak PT.Jakarta Monorel dan Ortus Holdings telah menyepakati permintaan pembayaran tiang oleh pihak Adhi Karya.
“Pertemuan sudah dijalankan dan kami [Ortus Holdings,Ltd dan PT.Jakarta Monorel] telah sepakat dengan pihak Adhi karya,” ujar Banyu kepada Bisnis. (faa)