BISNIS.COM, JAKARTA-Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjhaja Purnama (Ahok) angkat bicara soal rencana pemerintah menggelontorkan dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat sebagai kompensasi atas kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi.
Ahok menilai BLSM tidak menyentuh seluruh lapisan masyarakat, melainkan segelintir saja.
“Sila kelima [dalam Pancasila] kan keadilan sosial, bukan bantuan sosial. Semua harus terbantu," kritiknya usai berkeliling di Pekan Produk Kreatif Daerah Jakarta 2013 di Monumen Nasional, Sabtu (15/6/2013).
Selain soal keadilan sosial, Ahok khawatir distribusi BLSM salah sasaran. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, 15,5 juta kepala keluarga miskin dan nyaris miskin akan mendapatkan BLSM. Selama 4 bulan, tiap kepala keluarga akan mendapat Rp150.000 tiap bulan.
“Kalau bantuan sosial dibagi begitu yang dapat bisa salah juga kan? Bisa 6%-10% salah".
Menurutnya, masyarakat sesungguhnya membutuhkan jaminan sembako, jaminan transportasi murah, jaminan kesehatan dan jaminan pendidikan. Lalu apa yang akan dilakukan Pemprov DKI Jakarta? Ahok mengaku tidak bisa berbuat apa-apa. Dia menyerahkan penerapan kebijakan itu kepada pemerintah.
“Kami kantornya di Merdeka Selatan [Balai Kota), bukan Merdeka Utara [Istana]".
Menyinggung soal kebijakan kenaikan harga BBM, Ahok mengaku setuju saja. "Asalkan, harga sembako murah bisa dijamin".