Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kebut pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) untuk menyambut kedatangan ribuan bus Transjakarta dan bus sedang tahun depan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki ‘Ahok’ Tjahaja Purnama menegaskan ketersediaan SPBG sangat mendesak dibangun karena tahun depan sekitar 4.000 bus dihadirkan ke Ibu kota. Selama ini terjadi saling tunggu antara pemerintah dengan Pertamina dan Perusahaan Gas Negara (PGN) soal kedatangan bus dan ketersediaan SPBG.
“Kita putuskan akan bangun SPBG secepatnya, sudah ada kesepakatan [dengan Pertamina dan PGN] sehingga tidak ada nunggu-nunggu lagi,” ujar Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (11/10/2013).
Saling tunggu yang dimaksud Ahok adalah Pemprov DKI selama ini menunda pembelian bus berbahan bakar gas karena SPBG tidak cukup. Sebaliknya pihak PGN ternyata juga menunggu kedatangan bus berbahan bakar gas sebelum bangun SPBG sehingga perlu kesepakatan jalan bersama semua pihak.
Niat DKI juga telah mendapat dukungan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) yang bersedia bangun 4 unit SPBG tahun depan menggunakan APBN senilai Rp135 miliar. Sebelumnya Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM Edy Hermantoro menemui Gubernur DKI Joko Widodo membicarakan hal tersebut.
Selain bangun SPBG, Kementerian ESDM juga bakal menambah 2 unit mother station SPBG dan 4 unit kendaraan pengisi bahan bakar gas (mobile refueling unit/MRU). Selain itu pasokan gas Ibu Kota juga ditambah hingga 35 million metric standard cubic feet per day (MMSCFD) pada tahun ini.