Bisnis.com, JAKARTA—PT Jakarta Monorail menyatakan siap menyelesaikan polemik tiang monorel milik PT Adhi Karya agar pelaksanaan proyek transportasi massal berbasis rel tunggal ini berjalan lancar.
Avianto Perdana, Konsultan Hukum Ortus Holdings, mengatakan dalam penyelesaiannya, pihaknya pertama-tama akan membereskan terlebih dahulu perbedaan nilai atas tiang monorel saat ini.
Oleh karena itu, akan dilakukan proses uji tuntas (due diligence) dalam waktu dekat untuk menentukan kembali nilai tiang monorel tersebut.
Proses uji tuntas ini akan dilakukan oleh instansi independen yang ditentukan oleh PT Jakarta Monorail dan PT Adhi Karya selaku pihak yang bersengketa.
“Kami baru mau melakukan due diligence, yang akan menilai dari segi teknis, legal [hukum], dan finansialnya,” katanya saat jumpa media dengan PT Jakarta Monorail, Selasa (22/10/2013).
Dia menjelaskan sebenarnya, penentuan nilai tiang monorel sudah pernah dilakukan, di antaranya oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Kantor Jasa Penilai Publik Amin, Nirwan, Alfiantori, dan rekan (KJPP ANA).
Audit BPKP menyebutkan nilai tiang sekitar Rp130 miliar. Adapun, audit dari KJPP ANA menyebutkan nilai tiang sekitar Rp193 miliar.
Khusus hasil audit KJPP ANA, Avianto mengatakan ada kejanggalan di dalamnya, misalnya terdapat penilaian atas stasiun dengan nilai Rp52 miliar, padahal pembangunan stasiun belum dilakukan.
“Kami akan laksanakan jual beli, tetapi harus sesuai, harus ada fairness di dalamnya,” ujarnya. (ra)
