Bisnis.com, JAKARTA - Pengusaha perhotelan belum berani mengambil keputusan untuk melakukan ekspansi usaha di Ibu Kota pasca kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta 2014 sebesar Rp2,4 juta.
Pemilik Hotel Ciloto Indah Permai Rishi Wahab mengatakan ketakutan tersebut karena masih terjadi protes serikat pekerja yang atas keputusan UMP DKI yang dinilai tidak aspiratif terhadap buruh.
"Kita pikir-pikir investasi hotel di Jakarta karena pengusaha mau ekspansi harus ada kepastian. Kalau seperti ini wait and see dulu," ujarnya dalam Dialog Dampak Kenaikan UMP 2014 Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Jakarta, Jumat (8/11/2013).
Rishi yang juga menekuini bisnis ekspor impor merasakan imbas dari penaikan UMP terutama ketika buruh turun ke jalan yang berujung mengganggu kelancaran pengiriman barang.
Tanpa menyebutkan kerugiannya, dia menuturkan biaya pengiriman barang membengkak ketika lalu lintas di pabrik terhambat. Belum lagi penalti lantaran terlambat mengirimkan order, hal seperti inilah yang disayangkan pengusaha. Diharapkan pemerintah segera membereskan masalah ini terutama untuk ekspor impor.
Mantan Ketua Umum Apindo Suparwanto menyatakan serikat pekerja sebagai warga Indonesia memang punya hak menuntut upah layak. Mereka punya aturan main yang benar dalam hubungan industrial.
Kalau sudah melakukan aksi penutupan jalan tol maupun aksi meresahkan masyarakat lainnya artinya sudah lepas dari gerakan buruh. Dibalik kegiatan itu ada unsur politis yang menggerakkan pekerja untuk terus terusan membuat resah roda perekonomian.
"Saya dulu aktivis serikat pekerja, jadi kalau sudah menduduki jalan tol itu bukan gerakan serikat pekerja tapi sudah politis."