Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) dan Koalisi Smoke Free Jakarta menargetkan 80% dari seluruh gedung di Jakarta bebas asap rokok pada 2014.
“Saat ini baru 48% gedung di Jakarta bebas asap rokok. Target kami pada 2014, 80% seluruh gedung bebas asap rokok,” tuturnya di Balai Kota, Kamis (19/12/2013).
Asisten Kesejahteraan Masyarakat Provinsi DKI Bambang Sugiyono mengatakan untuk membangun Jakarta baru yaitu daerah yang bebas rokok, maka dibutuhkan peran dari warga DKI.
“Warga Jakarta harus turut membantu dengan cara menegur orang yang merokok dalam gedung dan melaporkan perokok yang melanggar peraturan kawasan dilarang merokok,” tuturnya.
Mantan walikota Jakarta Utara ini juga menuturkan Pemprov DKI juga telah menganggarkan Rp400 miliar untuk membangun Jakarta bebas asap rokok.
Pemprov DKI dan Koalisi Smoke Free Jakarta mulai Januari 2014 akan menerjunkan relawan untuk membangun Jakarta baru, yaitu Jakarta bebas asap rokok.
Relawan yang menggunakan rompi merah ini nantinya bertugas untuk menegur warga yang sedang merokok di kawasan bebas asap rokok dan melaporkan apabila melanggar Perda No. 2/2005 dan Peraturan Gubernur No. 50/2012 tentang Kawasan Bebas Rokok.
Kawasan bebas rokok di Jakarta, yaitu tempat pelayanan kesehatan, tempat pendidikan termasuk tempat kursus, tempat ibadah, angkutan umum, tempat bermain anak dan perbelanjaan, tempat umum (restoran, karoke,hotel), dan tempat kerja.
Seperti yang diketahui, kadar asap rokok di seluruh gedung Jakarta 150 -200 mg per kubik, melebihi 7-8 kali ambang batas WHO 25 mg per kubik.
Dari hasil survei Koalisi Smoke Free Jakarta, dari 820 responden mengatakan 16% terpapar asap rokok setiap harinya.
Sebanyak 9% terpapar asap rokok di sekolah, 16% di tempat umum, 25% terpapar di tempat kerja, dan 29% terpapar di angkutan umum. Paling banyak orang yang kena asap rokok saat berada di rumah yaitu mencapai 30%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
