Bisnis.com, JAKARTA--Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Azas Tigor Nainggolan mengharapkan dengan diangkatnya Muhammad Akbar menjadi Kepala Dinas Perhubungan, permasalahan kemacetan dan angkutan umum dapat segera terselesaikan.
"Harus ada tindakan percepatan untuk mengatasi kemacetan di tahun kritis dan perbaikan angkutan umum," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (13/2/2014).
Menurutnya, selama Udar Pristono menjabat Kepala Dinas Perhubungan tidak ada kebijakan dan tindakan nyata untuk mengurai kemacetan di Jakarta.
Dia juga berharap agar Dinas Perhubungan saat ini tidak hanya mengurusi persoalan fisik saja seperti pengadaan armada bus, tetapi membangun intergrasi antar transportasi umum dan permasalahan sosial.
Pengamat transportasi kota dari Institute Transportasi Darmaningtyas juga menyetujui persoalan transportasi di Jakarta bukan hanya persoalan fisik seperti penambahan bus saja dan penambahan fasilitas.
Yang menjadi persoalan saat ini juga mendekati dan membina para supir angkutan umum. "Percuma perbaikan fisik transportasi tanpa didukung pembangunan sosial masyarakat," jelasnya.
Pembangunan sosial ini dapat membantu untuk mengatasi permasalahan angkutan kota yang masih menunggu penumpang di sembarang tempat.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan dipindahkannya Udar Pristono dari jabatan Kepala Dinas Perhubungan DKI karena dianggap tidak mampu untuk mengatasi masalah transportasi di Jakarta.
"Pak Gubernur merasa kinerja Udar Pristono saat menjabat Kepala Dinas Perhubungan sangat lambat," ujarnya di Balai Kota.
Dia menambahkan, digantinya Udar Pristono tidak hanya permasalahan tentang Bus Transjakarta yang berkarat tetapi masih banyak permasalahan lain yang belum diselesaikan.
Pemprov DKI mengajukan Muhammad Akbar yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Suku Dinas Jakarta Pusat menjadi Kepala Dinas Perhubungan DKI.
Pengajuan Muhammad Akbar ini dilakukan secara objektif melalui penilaian pada jabatan sebelumnya.
"Kinerjanya bagus dan cepat makanya diajukan," tuturnya.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Muhammad Akbar menuturkan keterkejutannya perombakan eselon II dan pengangkatan menjadi Kepala Dinas Perhubungan DKI. "Saya tidak tahu kalau akan perombakan eselon II kemarin dan saat acara saya baru tahu kalau saya menjadi Kepala Dinas," katanya.
Dia mengaku baru dihubungin oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) pada Rabu pagi sebelum acara pelantikan dimulai.
Mengenai program dinas perhubungan ke depan, lanjutnya, dia tidak hanya menambah armada transportasi umum tetapi akan lebih banyak melakukan rekayasa dan manajemen lalu lintas untuk mengatasi kemacetan yang terjadi di Jakarta.
Menurutnya, mengatasi kemacetan di Jakarta menjadi utama karena belum terselesaikan hingga saat ini. Selain itu, Akbar akan melakukan pengaturan rute angkutan umum ibu kota agar tidak saling tumpang tindih.