Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beda dengan Insiden Cilandak 1984, Ini Kronologi Ledakan Gudang Amunisi di Priok

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut mengatakan ledakan yang terjadi di gudang amunisi TNI AL berbeda dengan peristiwa meledaknya gudang peluru yang juga milik TNI AL di Cilandak pada 30 Oktober 1984.
/repro
/repro

Bisnis.com, JAKARTA--Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut mengatakan ledakan yang terjadi di gudang amunisi TNI AL berbeda dengan peristiwa meledaknya gudang peluru yang juga milik TNI AL di Cilandak pada 30 Oktober 1984.

Menurut Untung, gudang peluru di Cilandak saat itu menyimpan amunisi berbahaya seperti roket dan mortir, sedangkan gudang amunisi di Pangkalan Utama TNI AL III di Pondok Dayung hanya menyimpan senjata dan amunisi ringan.

Untung yakin tidak ada efek rentetan ledakan susulan dan peluru yang melayang saat ledakan terjadi seperti peristiwa ledakan gudang peluru di Cilandak pada 1984.

"Yang disimpan senjata ringan milik Komando Pasukan Katak, pistol, atau senjata yang didesain khusus untuk pasukan. Ada juga cadangan bahan peledak TNT. Barangkali ini yang membuat ledakan besar," jelasnya saat ditemui di Pondok Dayung, Jakarta, Rabu (5/4/2014)

Sampai saat ini, pihak TNI AL belum memastikan pemicu terjadinya ledakan. Untung mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk membentuk tim guna menyelidiki penyebab ledakan. Area di sekitar ledakan ditetapkan sebagai zona bahaya hingga tiga hari ke depan.

Ledakan di gudang amunisi pagi ini terjadi saat para anggota TNI AL yang berjaga berupaya memadamkan api di gudang. Pukul 09.20 WIB terjadi ledakan kecil yang membuat anggota TNI berlari menghindar. Kurang lebih 60 detik seusai ledakan kecil, terjadi dentuman hebat.

Hingga saat ini korban dari ledakan mencapai 87 orang dengan satu korban tewas. Beberapa korban mengalami trauma pada organ dalam dan saluran pernapasan. Para korban telah dirujuk untuk dirawat di RS AL Mintohardjo, RS Port Medical Centre, RS Sukmul, dan RS Gading Pluit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nadya Kurnia
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper