Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TNI AL Turunkan Ahli Selidiki Ledakan Gudang Amunisi

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut mengatakan pihaknya akan menurunkan ahli bahan peledak dan ahli persenjataan dan elektronika untuk menyelidiki penyebab meledaknya gudang amunisi milik Komando Pasukan Katak (Kopaska) kemarin.
Police line telah dipasang di sekitar lokasi ledakan. /bisnis.com
Police line telah dipasang di sekitar lokasi ledakan. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut mengatakan pihaknya akan menurunkan ahli bahan peledak dan ahli persenjataan dan elektronika untuk menyelidiki penyebab meledaknya gudang amunisi milik Komando Pasukan Katak (Kopaska) kemarin.

Menurut Untung, tim gabungan antara TNI AL yang berasal dari kombinasi satuan khusus dan anggota Kopaska akan  mulai melakukan penyelidikan di lokasi ledakan hari ini setelah lokasi ledakan diperkirakan sudah aman. Dalam proses ini, TNI AL juga dibantu oleh kepolisian.

"Hasil dari pembicaraan Kasal dan Kapolri kemarin juga menjelaskan akan melibatkan Pusat Laboratorium Forensik (puslabfor) untuk membantu menyelidiki penyebab ledakan," jelas Untung saat dikonfirmasi, Kamis (06/3/2014)

Meskipun area sekitar ledakan telah dinyatakan aman, berdasarkan pantauan Bisnis pada Rabu (05/03/2014) sore masih terdapat kapal angkutan bahkan tongkang batubara yang melewati area sekitar lokasi ledakan.

Namun Untung meyakinkan, selain tim investigasi tidak akan ada warga sipil ataupun anggota TNI AL yang diijinkan mendekati lokasi ledakan.  Police line telah dipasang di sekitar lokasi ledakan.

Ledakan yang terjadi pada Rabu pagi itu telah menyebabkan 92 orang dilarikan ke rumah sakit karena terkena dampak ledakan. Beberapa korban mengalami trauma pada organ dalam dan saluran pernapasan. Salah satu korban berasal dari TNI AL telah dinyatakan tewas.

Hingga kini masih ada 39 korban yang masih dirawat di beberapa rumah sakit seperti RS AL Mintohardjo, RS Koja, RS Port Medical Centre, RS Sukmul, dan RS Gading Pluit. Sementara korban lain telah diijinkan pulang dan melakukan pengobatan berjalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nadya Kurnia
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler