Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TNI & BKKBN Sosialisasikan Program KB

TNI Angkatan Darat membantu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk mensosialisasikan program Keluarga Berencana ke 93 desa yang menjadi sasaran pembangunan TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke-92.

Bisnis.com, JAKARTA - TNI Angkatan Darat membantu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk mensosialisasikan program Keluarga Berencana ke 93 desa yang menjadi sasaran pembangunan TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke-92.

Menurut Kepala Staff Angkatan Darat Jenderal TNI Budiman, kegiatan ini merupakan fokus utama dan salah satu sasaran pembangunan non fisik dalam TMMD yang akan mulai dilaksanakan pada 21 Mei mendatang.

"Kalau pada TMMD yang ke-91, kami menitikberatkan ke pemuda dan olahraga. Kali ini pembangunan non fisik lebih dipusatkan kepada program-program KB," jelasnya kepada wartawan saat ditemui di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (24/4/2014).

Program ini dilakukan untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk di Indonesia. Nantinya, TNI akan memberi penyuluhan kepada para remaja di desa mengenai perancangan masa depan dengan menentukan usia perkawinan hingga jumlah anak yang akan dimiliki.

Ditemui dalam kesempatan yang sama, Ketua BKKBN Pusat Fasli Jalal mengatakan, bahwa kerjasama dengan TNI untuk memberi penyuluhan ke desa-desa telah dilaksanakan sejak pertama kali TMMD mulai berjalan. Kala itu, program TMMD masih bernama Abri Masuk Desa (AMD).

Sehingga, dengan adanya bantuan tenaga dari TNI, BKKBN sangat terbantu dalam melakukan sosialisasi ke desa-desa. Oleh karena itu, bantuan TNI sangat mempengaruhi keberhasilan penekanan laju penduduk di Indonesia.

"Kalo tidak ada KB, penduduk kita bisa mencapai 340 juta pada 2010. Tapi hasil sensus terakhir 2010, penduduk kita ada 230 juta. Ini pelajaran sejarah yang besar," kata Fasli.

Selain memberikan penyuluhan, nantinya BKKBN juga akan memberikan pelayanan KB bagi keluarga yang membutuhkan secara gratis. Untuk kegiatan ini, BKKBN menganggarkan Rp 100 juta untuk masing-masing desa.

"Jadi ya Rp 9,3 miliar untuk 93 desa.
Targetnya saat ini msh fleksibel. Karena di tingkat desa itu kita berupaya untuk pemakaian kontrasepsi jangka panjang. Targetnya 30 orang per lokasi," tambahnya.

Lebih lanjut, beragam pelayanan KB yang akan diberikan adalah pil kontrasepsi, pemasangan spiral pada wanita, pemasangan implan, operasi tubektomi pada wanita, dan operasi vasektomi pada pria. Nantinya, BKKBN akan menyediakan dokter, perawat, serta mobil operasi.

Sama seperti perencanaan pembangunan fisik TMMD, pendataan akan keluarga yang menginginkan layanan KB akan dilakukan dari tingkat komando distrik militer (Kodim).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nadya Kurnia

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper