Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok mengatakan Staf Khusus Presiden Andi Arief asal ngomong.
Pernyataan Ahok tersebut merujuk terkait tuduhan Andi Arief yang mengatakan bahwa Pemerintahan Jokowi-Ahok tidak mampu mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan baik.
Dalam sebuah media nasional, Andi Arief mengatakan Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) DKI Jakarta 2013 berpotensi Rp11 triliun jika diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau meleset dari rencana dan lebih besar dari prediksi Jokowi.
Artinya, dengan besaran Silpa tersebut, APBD pada 2014 jadi membengkak sebesar Rp72 triliun atau lebih besar dibandingkan pada 2013 sekitar Rp51 triliun.
"Bagi saya, Silpa DKI Jakarta 50% juga tidak masalah, selama itu dilakukan sebagai proses sistem mengamankan uang," ujar Ahok seusai menghadiri Peringatan Hari Kartini di Hotel Mulia Jakarta, Rabu (30/4/2014).
Dia membantah tudingan Andi Arief bahwa pengelolaan APBD DKI Jakarta gagal. Dengan bertambahnya APBD, justru pihaknya mengklaim Jakarta sudah berhasil mengelola APBD dengan baik.
"Nah sebelum-sebelumnya APBD hanya Rp41 triliun, malahan meningkat jadi Rp72 triliun tahun ini. Dia itu [Andi Arief] asal omong saja," kata Ahok.
Pada kesempatan terpisah, Koordinator Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Uchok Sky Khadafi mengatakan potensi naiknya APBD DKI Jakarta disebabkan salah satunya oleh kenaikan pajak parkir di Jakarta.
Menurutnya, kenaikan pajak tersebut berarti naiknya pada APBD, dan hal itu bukan kebanggaan buat masyarakat Jakarta karena sangat membebani kantong rakyat.
"Justru kenaikan tersebut sangat menyenangkan Kepala Daerah karena dana operasional mereka semakin meningkat," ujarnya.