Bisnis.com, JAKARTA --Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai HUT ke-487 Jakarta merupakan perayaan yang paling pahit.
"Ini sangat HUT yang pahit. Pil pahit, sudah tidak dapat adipura, opini BPK turun. Kita tidak perlu tutup-tutupin yang pahit. Enggak perlu pencitraan lah," ujarnya saat memberikan sambutan upacara di Monas, Minggu (22/6/2014).
Pada perayaan tahun ini, kota Jakarta tidak mendapatkan penghargaan Adipura terkait kebersihan kota Jakarta.
Pria yang kerap siapa Ahok ini heran mengapa tahun lalu Jakarta memperoleh Adipura, padahal banyak sampah yang menumpuk di sungai.
"Saya heran kenapa tahun lalu bisa dapet Adipura, mungkin penilaiannya seputar Thamrin-Sudirman," ucapnya.
Volume sampah di Jakarta per harinya mencapai 6.000 ton. Volume tersebut bertambah menjadi 7.700 ton saat Pemprov DKI melarang warga membuang sampah di sungai.
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pun menurunkan opini terhadap hasil pemeriksaan laporan keuangan tahun anggaran 2014 dari wajar tanpa pengecualian (WTP) dengan kalimat penjelas menjadi wajar dengan pengecualian (WDP) akibat penemuan 86 item dan merugikan daerah Rp1,54 triliun.
Selain itu, tahun ini DKI hanya peringkat ke-6 dari lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat nasional. Padahal sebelumnya, DKI menjadi juara ke-1 lomba tersebut.
"Tahun ini kita juara 6, padahal sebelumnya juara 1. Enggak apa-apa juara 6 tetapi pesertanya murni dari DKI, dibandingkan tahun lalu yang juara 1 tetapi pesertanya copot dari luar Jakarta," kata Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur ni berpesan kepada warga DKI pada perayaan HUT DKI agar tidak buang sampah di Jakarta dan buang air kecil sembarangan.
"Kota Tua dan Monas bauk kencing. Yang kencing itu binatang. Jakarta sudah tua, kualat kalau ngencingin orang tua," tuturnya.