Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Produk Mamin di Bekasi Naik 10%

Pelaku industri kecil dan menengah (IKM) makanan dan minuman Kota Bekasi diprediksi bakal menaikkan harga jual produk hingga 10% menyusul ditetapkannya pengenaan PPN produk pertanian 10%.

Bisnis.com, BEKASI--Pelaku industri kecil dan menengah (IKM) makanan dan minuman Kota Bekasi diprediksi bakal menaikkan harga jual produk hingga 10% menyusul ditetapkannya pengenaan PPN produk pertanian 10%.

Ketua asosiasi IKM makanan dan minuman (mamin) Kota Bekasi, Afif Ridwan menuturkan produk pertanian mengambil porsi biaya terbesar dalam keseluruhan ongkos produksi.

Menurutnya, komponen tersebut hampir mencapai 80% dari proses produksi bagi sebagian besar IKM mamin di Kota Bekasi.

"Komponen produk pertanian hampir 80% bahan baku produksi, sisanya untuk kemasan, biaya transportasi dan lainnya," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (27/8).

Menurutnya, dengan pengenaan PPN 10%, rata-rata produk pertanian yang akan menjadi bahan baku produksi IKM mamin akan terkerek harganya hingga 6%. Oleh karena itu, dia menilai kondisi tersebut dapat mendorong harga jual produk IKM hingga 10% lebih tinggi.

Afif menjelaskan selama ini dampak dari perubahan pajak akan cukup signifikan bagi para pelaku usaha yang rata-rata berbasis industri rumahan.
Jadi, lanjutnya, peningkatan harga pasca penetapan PPN tersebut akan cukup terasa bagi pelaku bisnis mamin. "Selama ini pajak di luar PPN, saja sudah sangat memengaruhi."

Seperti diketahui, sesuai Perpres No.31/2007, produk pertanian sebenarnya tidak dikenai PPN. Namun, Mahkamah Agung melalui keputusan No.70/2014 telah membatalkan Perpres tersebut dan menyatakan penyerahan barang hasil pertanian yang dihasilkan dari usaha, pertanian, perkebunan dan kehutanan oleh pengusaha kena pajak (PKP) dikenai PPN.

Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) pun menyatakan perubahan ketetapan tersebut akan meningkatkan harga jual dan volume impor bahan baku.

Selain itu, kebijakan tersebut pertama-tama akan menekan pelaku IKM mamin, perusahaan kecil terutama non-PKP, dengan peningkatan ongkos produksi mencapai 10%.

Sebagai kompensasi, Afif meminta Pemerintah Kota Bekasi dapat mendorong pemasaran produk IKM mamin lokal. Bagian pemasaran, jelasnya, menjadi kendala utama dalam peningkatan IKM sektor mamin.

"Selama ini bentuk bantuan yang kita dapat lebih pelatihan. Bentuk yang lain belum ada, yang kita harapkan soal pemasaran," ungkapnya.

Padahal, afif melanjutkan, Kota Bekasi memliki banyak pusat ritel dan belanja modern  yang dapat meningkatkan kuantitas penjualan dan mendorong kualitas produk IKM.

Oleh karena itu dia berhapar pemkot dapat memfasilitasi aksesibilitas produk IKM ke mala atau pun pasar modern.

"Kita butuh akses pemasaran, sebab malnya kan banyak. Yang kita rasakan, selama ini ada kegiatan bazar dari pemerintah, tapi di tempat-tempat yang sepi," kata Afif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper