Bisnis.com, JAKARTA- Warga Tangerang Selatan dan daerah sekitarnya menunggu realisasi program revitalisasi terminal bus Pondok Cabe, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan yang sudah lama mangkrak.
Suherman, warga kelurahan Pisangan, Ciputat Timur, mengatakan seharusnya penutupan terminal bus antar kota antar povinsi (AKAP) Lebak Bulus Jakarta Selatan menjadi momentum bagi Pemkot Tangsel segera memfungsikan terminal itu.
“Namu, pemerintah kota terlambat sehingga para operator bus AKAP mencari solusi dengan memanfaatkan lahan-lahan kosong tidak jauh dari pasar Ciputat untuk parkir bus dan jual tiket,” katanya, Kamis (2/10/2014).
Menurutnya, kondisi tersebut sesungguhnya merugikan para calon penumpang karena tidak mendapat layanan yang baik dan sulit mengontrol besaran tarifnya.
Sementara bagi pemerintah kota, lanjutnya, kerugiannya antara lain tidak mendapat pemasukan dari retribusi dan terkesan tidak mengelola tata ruang kota secara baik.
Taryono, Sekretaris Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Pemkot Tangsel, sebelumnya mengatakan sudah ada rencana revitalisasi terminal bus Pondok Cabe yang dituangkan dalam Detail Engineering Design (DED).
"Tahap pembuatan DED sudah selesai. Kini tinggal proses pelebaran akses jalan menuju terminal Pondok Cabe," katanya.
Menurutnya, revitalisasi total terminal Pondok Cabe di atas lahan seluas 2,6 hektar tersebut diperkirakan membutuhkan dana mencapai sekitar Rp104 milliar.
Rencana revitalisasi total terminal membutuhkan waktu libih dari setahun anggara atau multi years karena terdiri dari 3 area tempat naik-turun penumpang, dan satu bangunan utama.
Adapun area tersebut tediri dari terminal 1 dan 3 untuk kegiatan angkutan umum dalam kota yang terdiri dari area platform dan area emplacement, serta terminal 2 untuk pelayanan bus AKAP yang dilengkapi area parkir tunggu dan ruang kru bus.
Selanjutnya, gedung utama terminal Pondok Cabe akan dilengkapi area layanan operasional angkutan umum, area komersil, tempat pengelola terminal dan pelayanan, serta area terkonesksi antar terminal bus.
Gedung utama tersebut juga dilengkapi dengan sarana penunjang berupa areal perpakiran berkapasitas 40 unit mobil dan 60 unit sepeda motor.
