Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jakarta Terancam Krisis Air Baku

Sebagai Ibu Kota dengan beban penduduk, industri, pusat bisnis, dan pemerintahan, Jakarta terancam krisis ketahanan air. Sebesar 96% pemenuhan kebutuhan air bersih masih disuplai dari luar Jakarta.
Instalasi pengolahan air. Jakarta terancam krisis air baku/Bisnis
Instalasi pengolahan air. Jakarta terancam krisis air baku/Bisnis

Bisnis.com, Jakarta--Sebagai Ibu Kota dengan beban penduduk, industri, pusat bisnis, dan pemerintahan, Jakarta terancam krisis ketahanan air. Sebesar 96% pemenuhan kebutuhan air bersih masih disuplai dari luar Jakarta.

Sri Widayanto Kaderi, Direktur PAM Jaya sekaligus Ketua Forum Air Jakarta, menyatakan 80% air bersih berasal dari Waduk Jatiluhur, 16% berasal dari Tangerang. Jakarta hanya mampu menyediakan 4% air bersih.

"Saat ini ada 13 sungai, 76 situ dan waduk, tapi ketahanan air di Jakarta hanya 4% yang mampu menyuplai kebutuhan air bersih. Sisanya diambil dari luar Jakarta," ucapnya dalam Seminar Ketahanan Air Forum Air Jakarta, Rabu (3/12/2014).

Selain pasokan air bersih, kualitas air juga menjadi persoalan pelik. Limbah telah mencemari air tanah. Selain itu, sungai dan waduk tercermar polusi sehingga kadar BOD, COD, minyak dan lemak, organik, Coli dan Fecal coli melebihi baku mutu.

"Sekarang ini kualitas dari waktu ke waktu menurun, polusi tambah banyak dari limbah domestik dan polutan," kata Sri.

Kualitas air yang buruk menyebabkan beban pengolahan air semakin tinggi, disamping kuantitas dan kontinuitas air yang buruk juga mengancam suplai air.

Sementara itu, Nugroho Tri Utomo, Direktur Permukiman dan Perumahan BAPPENAS, memprediksi pada 2030 wilayah selatan Jakarta akan kehabisan air baku. Konsumsi air baku sangat boros, bahkan satu orang di Jakarta butuh 240 liter air per hari.

"Hemat air harus jadi way of life. Sumur semakin sedikit. Di atas 2030, wilayah selatan Jakarta air bakunya sudah habis," katanya.
Kebutuhan air akan terus meningkat seiring pertambahan penduduk Ibu Kota yang semakin banya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Veronika Yasinta
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler