Bisnis.com, TANGERANG—Pemerintah Kota Tangerang menilai pemerintah pusat sangat tergesa-gesa dalam memutuskan penghentian pengunaan kurikulum pendidikan 2013.
“Penghentiannya sangat tergesa-gesa, sebagaimana penerapan awalnya yang terlihat sangat buru-buru,” ujar Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah, dalam keterangan resmi, Selasa (9/12/2014).
Menurutnya, mayoritas lembaga pendidikan formal di Kota Tangerang telah menggunakannya kurikulum 2013. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Tangerang memutuskan tetap menggunakan kurikulum tersebut.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, jelasnya, peserta didik mengaku sangat terbantu dengan pengaplikasian kurikulum 2013. Kurikulum ini juga dinilai positif dalam memaksimalkan potensi siswa.
Bahkan, lanjutnya, Pemkot Tangerang sebelumnya telah mengalokasikan anggaran senilai Rp4 miliar untuk pembelian buku dan rapot siswa.
"Sekarang tinggal proses pembagian saja,” katanya.
Arief mengusulkan agar penghentian kurikulum 2013 dilaksanakan pada tahun ajaran berikutnya, bukan pada pertengahan tahun ajaran saat ini.
Kendati demikian, Arief mengatakan apapun kurikulum yang dipakai, Pemkot Tangerang akan tetap berkomitmen mencerdaskan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Hal itu, menurutnya tercermin dari program Tangerang Cerdas dan pembangunan 1.000 ruang belajar, termasuk alokasi anggaran bidang pendidikan yang mencapai sepertiga APBD.
Oleh karena itu, Dia berharap pemerintah pusat dapat melihat kondisi di daerah sebelum menyusun program kebijakan.
“Mohon pengertian pemerintah pusat terhadap kondisi daerah,” tuturnya.