Bisnis.com, DEPOK-Kalangan pengembang menyatakan angka ideal untuk uang muka cicilan kepemilikan rumah pada 2015 sekitar 10% dari harga unit rumah.
Ketua Real Estate Indonesia (REI) Jawa Barat Yana Mulyana mengatakan angka tersebut dinilai ideal lantaran kondisi pasar properti khususnya di Jabar menurun sejak adanya kebijakan uang muka minimal 30%.
"Pengennya sih uang muka 10% saja sudah cukup, karena itu akan menguntungkan semua pihak," katanya kepada Bisnis.com, Rabu (11/12).
Bank Indonesia sebelumnya telah menetapkan loan to value atau uang muka cicilan kepemilikan rumah 30%. Angka tersebut diyakini bisa menekan kredit macet dari masyarakat.
Yana menuturkan saat ini permintaan masyarakat untuk memimliki rumah di wilayah Jabar tidak terbendung. Namun masih terhambat oleh beban biaya uang muka.
"Padahal mereka sudah siap membayar cicilan. Tapi karena tidak punya uang muka, jadi impian punya rumah tertunda," ungkapnya.