Bisnis.com, TANGSEL- Perparkiran liar bermunculan di Ciputat dan sejumlah daerah di Tangerang Selatan, terutama untuk sepeda motor dengan tarif rata-rata Rp2.000 per unit per sekali parkir.
Juru parkir liar, karena tidak memiliki seragam dan identitas resmi dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kota Tangsel, terdiri dari sejumlah anak muda yang beroperasi atas inisiatifnya sendiri.
Wawan, jukir di depan satu minimarket di Jl Ki Hajar Dewantoro Ciputat, mengatakan kehadirannya untuk membatu menjaga motor milik pelanggan minimarket agar mereka merasa tenang saat berbelanja.
“Hasilnya lumayan karena setiap pemilik motor atau mobil ngasih rata-rata Rp1.000-Rp2.000. Hasilnya kami bagi rata, setelah dipotong buat beli rokok dan makan,” katanya, Selasa (16/12/2014).
Menurutnya, jam operasi memarkir sejak sore sampai dengan minimarket tutup sekitar pukul 24.00 malam, yang dianggap banyak pihak sebagai waktunya rawan banyak kasus motor hilang dicuri orang.
Sebelumnya Wijaya Kusuma, Kepala Bidang Angkutan Dishubkominfo Kota Tangsel, mengatakan pihaknyanya akan menggali potensi pendapatan asli daerah dari retribusi perparkiran, termasuk di pinggir jalan (on street)
“Untuk itu kami menyiapkan para juru parkir on street yang resmi dengan kartu tanda pengenal, termasuk tiket resmi yang telah diberi nomor seri, rompi, dan lampu tangan untuk bertugas,” ujarnya.
Dia mengatakan sejauh ini dari 97 tempat perpakiran yang sudah didata baru 25 pengelola yang jadi mitra Dishubkominfo Kota Tangsel yang secara rutin sudah memberikan setoran retribusi.
Pada tahun depan, lanjutnya, ada sedikitnya 200 titik lokasi perparkiran on street atau di luar gedung yang akan diajak bermitra untuk menjadi perparkiran resmi.
