Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersikap terbuka dengan tawaran bantuan dari Pemerintah Korea Selatan terkait proyek national capital integrated coastal development (NCICD) namun, tetap harus menunggu komando dari Pemerintah Pusat.
Deputi Gubernur DKI bidang Industri, Perdagangan dan Transportasi Sutanto Soehodho mengatakan pihaknya bersikap terbuka dengan tawaran yang diajukan karena Saemangeum telah berpengalaman membangun giant sea wall.
Seperti diketahui, pada 2010 Saeman, Kendati demikian, harus ada mekanisme khusus karena tak hanya Pemprov yang terlibat.
"Ini kerja sama antara pusat dan daerah. Kita berpikirnya Saemangeum mau dukung, kami welcome, karena mereka punya pengalaman teknis," katanya.
Bentuk bantuannya, kata Tanto, belum diketahui pasti akan berupa bantuan teknis atau finansial. Jika melalui mekanisme hibah, sambungnya, biasanya bantuan berbentuk pendampingan teknis.
"Tapi kalau hibah biasanya bantuan teknis, ini juga belum tahu apakah hibah atau pinjaman," sambungnya.
Sementara, saat ini tahap pembangunannya masih di perencanaan teknis. Untuk tahap implementasi, sambungnya, Pemprov bersama Pemerintah Pusat akan membentuk tim. Tujuannya, agar pembahasan terkait pembangunan lebih intensif. Tim ini, lanjut Tanto, terdiri dari Kementerian Perekonomian, Bappenas, Kementerian Pekerjaan Umum-Perumahan Rakyat, Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Pemprov DKI.
"Nanti bentuk tim terpadu untuk pembangunan GSW, akan lebih intensif persiapkan tahapan implentasi, selama ini baru perencanaan teknis," ucapnya.
Untuk konstruksi tahap A pemerintah telah menyediakan anggaran Rp115 miliar, di mana Rp100 miliar berasal dari Pemprov DKI dan Rp15 miliar dari Kementerian PU-Pera. Adapun, total kebutuhan investasi untuk proyek NCICD ini diperkirakan mencapai Rp300 triliun yang terdiri dari tiga tahap pengerjaan. Tahap A berupa reklamasi 17 pulau dan peninggian serta penguatan tanggul laut utara Jakarta sepanjang 75 kilometer. 33 kilometer di antaranya, menjadi tugas Pemprov dan pengembang yang ditargetkan selesai dalam kurun waktu tiga tahun. Lalu, tahap B berupa pembangunan konstruksi tanggul terluar, serta tahap C yakni pembangunan tanggul laut raksasa.