Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ingin Seperti Singapore Zoo, Kebun Binatang Ragunan Bakal Dirombak

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengubah Taman Margasatwa Ragunan mengikuti standar internasional.

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengubah Taman Margasatwa Ragunan mengikuti standar internasional.

Kepala Badan Layanan Umum Daerah Taman Margasatwa Ragunan DKI Marsawitri Gumay mengatakan pihaknya sedang merancang master plan pembangunannya. Lebih lanjut, pihaknya melibatkan konsultan untuk mendesain Taman Margasatwa Ragunan kelak.

"Tahun ini masterplan dulu. Nanti udah ada yang bantu kami. Ada konsultan kami," ujarnya di Balai Kota, Jumat (30/1/2015).

Menurutnya, pembenahan ini akan berlangsung selama tiga hingga empat tahun. Pembenahan, kata Wiwit, akan menyentuh semua titik. Sebagai contoh, dia menyebut area parkir, kesejahteraan satwa dan kenyamanan pengunjung seperti Singapore Zoo.

"Semuanya. Sekarang mau dirapiin. Parkir, kesejahteraan satwa, untuk kenyamanan pengunjung," katanya.

Konsep pembenahannya, sambungnya, untuk mendekatkan binatang dengan para pengunjung. Dia menilai di luar negeri, binatang dan pengunjung kebun binatang sudah seperti keluarga. Caranya, dengan menyediakan tempat bermain yang luas. Dia menganggap sudah waktunya Ragunan diperindah di usianya yang menginjak angka 150.

"Sebenernya Ragunan sudah menuju seperti itu cum sekarang perbaiki. Kan sekarang sudah 150 tahun," tambah Wiwit.

Mulai tahun ini, BLUD Taman Margasatwa Ragunan mendapat kucuran anggaran. Dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta 2015 dialokasikan Rp209 miliar untuk operasional termasuk, biaya perawatan hewan.

"Dulu hanya operasional. Enggak kayak sekarang. Rp209 miliar tahun ini," ucapnya.

Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengatakan TM Ragunan diproyeksikan menjadi kebun binatang di negara lain. "Masuk kelas dunia lah, kayak kebun binatang dunia," katanya.

Terkait master plain, Ahok, sapaan akrab Basuki menganggap pihaknya tak akan melakukan lelang. Pasalnya, tak ada pilihan yang dapat dipilih saat menempuh jalur lelang. Sebagai contoh, dia menyebut satu master plan bisa dikenai biaya tinggi tapi tak menjamin master plan yang dibuat sesuai atau tidak.

"Kalau master plan ditender Rp3 miliar, kalau yang menangnya abal-abal, kamu cuma dapat satu gambar doang dan kamu buang enggak bisa pakai," tuturnya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper