Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waduh, Toko Penjual Bahan Makanan Kadaluarsa Sudah Kembali Buka

Aktifitas toko penjual bumbu bahan makanan kadaluarsa sudah kembali normal pada hari ini, Kamis (16/4/2015), kendati sempat digrebek kepolisian pada Selasa (14/4/2015).
Bisnis.com,BEKASI-Aktifitas toko penjual bumbu bahan makanan kadaluarsa sudah kembali normal pada hari ini, Kamis (16/4/2015), kendati sempat digrebek kepolisian pada Selasa (14/4/2015).
 
Dari pantauan Bisnis.com, toko tersebut telah melakukan transaksi jual beli, tanpa ada bekas-bekas penggerbekan. Seorang pembeli pun tengah berbelanja dengan dilayani oleh dua orang perempuan penjaga toko.
 
Poni, salah seorang tetangga yang tinggal 10 meter dari toko tersebut, mengatakan pasca penggerebekan Polresta Bekasi Kota, toko tersebut sempat tutup pada Selasa sore hingga Rabu (15/4/2015). Namun pada hari ini, telah kembali berjualan seperti biasa.
 
"Sempat tutup pada hari Rabu, tapi mulai pagi tadi sudah buka lagi," katanya, Kamis (16/4/2015).
 
Namun, imbuhnya, tidak bisa dipastikan apakah toko tersebut menjual bumbu bahan makanan atau tidak atau todak pada hari ini, mengingat toko yang dikenal dengan nama Toko Caswati itu menjual jenis bahan lainnya, seperti rokok, indomie, beras dan gula.
 
"Wah bukan rame lagi. Orang dari mana-mana belinya di situ, karena lebih murah."
 
Sayangnya, para penjaga toko tersebut enggan berkomentar saat Bisnis.com mencoba mengkonfirmasi terkait aktifitas penjualan hari ini. "Saya no comment," kata salah seorang penjaga.
 
"Wartawan mengganggu orang dagang saja," sambungnya dengan suara pelan.
 
Aparat Polresta Bekasi Kota menggerebek sebuah rumah industri bumbu tabur tak layak komsumsi di Kampung Rawabugel RT 02 RW 03, Kelurahan Margamulya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi. Industri tersebut sudah menjalankan bisnisnya sejak 1994.
 
Adapun, bumbu-bumbu yang diproduksi antara lain seperti bumbu tabur goreng, bumbu keju dan bumbu balado. Untuk meraciknya, bahan campuran lainnya adalah seperti gula pasir, tepung bawang, dan bumbu tabur goreng yang diduga rusak dengan mengemasnya kedalam plastik ukuran satu kilogram. Biasanya, hasil produksi digunakan untuk jajanan anak-anak di sekolah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Hilman

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper