Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Revitalisasi Kampung Kumuh, DKI PIlih Tanah Tinggi untuk Contoh

Pemprov DKI Jakarta memilih daerah Tanah Tinggi, Jakarta Pusat untuk menjadi pilot project revitalisasi perkampungan kumuh di kawasan Ibu Kota.

Bisnis.com, JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta memilih daerah Tanah Tinggi, Jakarta Pusat untuk menjadi pilot project revitalisasi perkampungan kumuh di kawasan Ibu Kota.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat usai melakukan blusukan ke lokasi tersebut, Selasa (28/4/2015). Manurutnya, pemilihan Tanah Tinggi lantaran di sana belum semua pemukiman dimasukkan ke dalam program Kampung Deret yang saat ini sudah dibangun di sana.

"Memang ada beberapa lokasi, salah satunya ya kawasan Tanah Tinggi," kata Djarot di Balai Kota DKI, Jakarta, Selasa (28/4).

Menurutnya dalam melakukan revitalisasi kampung kumuh akan membangun dengan sistem satu RT atau satu RW sekalian dan tidak lagi secara parsial.

Pihaknya selain akan memperbaiki rumah-rumah yang tak layak huni, juga akan membangun septitank (alias tempat penampungan limbah akhir manusia) secara komunal untuk satu RT atau RW.

"Tadi saya sudah banyak ngomong sama masyarakat di sana. Nanti sebagai final project-nya kita akan pilih banyak kawasan kumuh di Jakarta ini," tuturnya.

Menurutnya realisasi revitalisasi kampung kumuh tersebut harus segera dilakukan, karena warga yang tinggal di kawasan tersebut sudah tidak lagi hidup secara manusiawi. Terbukti, terdapat satu rumah kecil yang dihuni oleh enam - delapan kepala keluarga.

"Tidurnya digilir, karena dihuni enam sampai delapan keluarga. Makanya kita akan desain khusus rumahnya. Harus desain normal satu kamar satu orang atau dua orang. Makanya ini butuh perencanaan yang matang," paparnya.

Seperti diketahui, warga di RT 14, Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat telah dibangunkan Kampung Deret, yang peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Joko Widodo sewaktu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 3 Mei 2013 dan telah bisa ditempati pada Agustus 2013.

Masing-masing rumah mendapat jatah anggaran Rp50 juta/unit, dalam prosesnya pengerjaannya para warga juga ikut bergotong-royong membangun rumah-rumah deret tersebut.

Rumah-rumah yang ada di Kampung Deret ini merupakan rumah permanen yang rata-rata berukuran 21 meter persegi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper