Bisnis.com, JAKARTA - Pembangunan rusunami di Cengkareng, Jakarta Barat hari ini, Rabu (29/4/2015) mulai groundbreaking. Wagub DKI Djarot Syaiful Hidayat meminta agar kelak rusunami tak salah sasaran dan diborong para investor yang berspekulasi.
Djarot yang hadir dalam acara tersebut menegaskan rusunami memang diperuntukkan bagi warga kelas menengah.
Konsep yang diinginkan Pemprov DKI ialah warga rusunawa yang sudah mandiri dan ingin punya unit sendiri, dia bisa pindah ke rusunami.
"Maka saya minta Perumnas untuk mengurus secara betul. Jangan sampai yang masuk bukan penghuni tetapi investor yang memborong unit dan kemudian di jual lagi," ujar Djarot.
Djarot menegaskan bahwa yang membeli harus sesuai ketentuan. Sehingga program sejuta rumah melalui rusunami ini tepat sasaran. Motivasi investasi banyak merugikan pemerintah dan pengelola.
Proyek rusunami sebanyak 5 blok, dengan 18 tower setinggi 24 lantai. Rusunami ini akan dibangun di atas lahan Perumnas seluas 4 hektar di Cengkareng.
Rusunami ini adalah bagian dari program pembangunan 1 juta rumah di Indonesia yang dicanangkan Presiden RI Joko Widodo.
Program 1 Juta Rumah untuk rakyat Indonesia ini juga adalah program kerja dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Tak heran jika program ini tak hanya dibangun di Cengkareng tetapi juga di Nias, Palembang, Tangerang, Cirebon, Semarang, Malang, Kota Waringin Timur, dan Bantaeng.
Pasalnya pembangunan rusunami dengan nilai investasi sekitar Rp1,5 triliun untuk menyediakan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di DKI Jakarta.
Tiap unit tersebut merupakan rumah tipe 36 dengan harga sekitar Rp330 juta/unit.