Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan pedagang kaki lima (PKL) harus terdaftar dan masuk kawasan rumah susun sewa.
Pemprov DKI juga hendak memberi modal bangun lahan pekerjaan untuk menurunkan jumlah PKL.
Pasalnya Pemprov DKI berencana membangun kawasan berbentuk vila dan membangun panti pengembangan pekerjaan.
"Saya katakan kalau saya turunkan Rp1,5 juta satu PKL bisa jadi 5000 PKL loh, nah kita harus tolong dia beli barang yang baik tempat usaha yang baik, boleh tidak trotoar yang besar, taman yang besar. Kita kasih ke dia," ujar Ahok.
Ahok menambahkan bahwa Pemprov DKI juga tengah mendorong PKL untuk masuk dalam program kawasan murah berupa rumah susun dengan membayar Rp5000 per hari. Pasalnya, di bawah rumah susun sewa yang murah itu akan dibangun pasar. Para penghuni juga akan dilatih untuk berdagang.
"Kita juga mau dorong banyak sekali PKL untuk bekerja, bahkn kita juga mau bangun panti besar. Kalau dia sudah tua dan tidak mampu, dan menjadi beban untuk anak cucu lebih baik tinggal di panti yang enak," ujarnya lagi.
Ahok mengaku Pemprov DKI mau membangun di Cianggir berbentuk vila, jadi orang tidak merasa tinggal di panti yang jelek. Sebaliknya, para PKL merasa seperti berlibur di vila.
"Jadi konsep seperti itu, dimana dia waktu kerja dulu sebelum ada pensiun. Ke depan semua buruh harus punya BPJS ketenagakerjaan, jadi dia bisa tidak bebankan untuk ank cucunya ke depan. Pola itu akan kita lakukan segera," tegasnya.