Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ingkar Janji, Pedagang Demo Wali Kota Bima Arya

Sejumlah pedagang pasar Kebon Kembang menggelar aksi di Balai Kota Bogor, Rabu (13/5/2015). Mereka menuntut agar Wali Kota Bogor Bima Arya merealisasikan janjinya terkait pembongkaran pasar.
Pedagang pasar Kebon Kembang menggelar aksi di Balai Kota Bogor, Rabu (13/5/2015)/Bisnis.com-Miftahul Khoer
Pedagang pasar Kebon Kembang menggelar aksi di Balai Kota Bogor, Rabu (13/5/2015)/Bisnis.com-Miftahul Khoer

Bisnis.com, BOGOR-- Sejumlah pedagang pasar Kebon Kembang menggelar aksi di Balai Kota Bogor, Rabu (13/5/2015). Mereka menuntut agar Wali Kota Bogor  Bima Arya merealisasikan janjinya terkait pembongkaran pasar.

"Kami meminta kebijaksanaan waktu sampai dua bulan ke depan untuk pembongkaran ini. Pemkot sudah bersedia, tapi nyatanya mereka malah memajukan pembongkaran," kata Fajar, Koordinator Aksi Tempat Penampungan Sementara Pasar Kebon Kembang Kota Bogor saat berorasi.

Menurut Fajar, Pemkot Bogor beserta PD Pasar selaku pengelola pasar tersebut harus tegas dalam memberikan imbauan. Sebelumnya telah terjadi kesepakatan bahwa pembongkaran akan dilakukan sehabis lebaran.

Pemkot Bogor berencana akan merevitalisasi Pasar Kebon Kembang. Para pedagang tersebut sementara dialihkan di tempat penampungan sementara. Namun, Pemkot Bogor secara mendadak memberikan surat edaran agar pedagang mengosongkan tempat.

"Kami geram dan merasa dizalimi. Padahal sebelumnya ada kesepakatan bahwa pembongkaran akan dilakukan pada dua bulan ke depan. Tapi nyatanya dalam surat edaran yang baru tempat dagang kami harus dikosongkan tanggal 17 Mei ini," ujarnya.

Muhammad Yuyus,25, salah seorang pedagang gorden di pasar tersebut mengatakan pihaknya merasa dibohongi oleh Pemkot Bogor yang dinilai ingkar janji seperti kesepakatan awal.

Begitu juga dengan Elisa,23, seorang pedagang pakaian anak yang mengaku resah dengan rencana pembongkaran itu.

Dia mengatakan, setelah revitalisasi pasar tersebut selesai, para pedagang akan dipindahkan ke wilayah lain yang lebih mahal.

"Pokoknya kami meminta pembongkaran diundur hingga lebaran nanti. Kami perlu berjualan saat bulan puasa," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper